TASIKMALAYA (CAMEON) – Di tengah tengah momentum hari Pramuka ke 56, Kantor Pemkab Tasikmalaya, Senin (14/08) kembali disambangi sejumlah massa dari kampung Ancol Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya.
Tentu saja aksi massa ini menjadi tontonan gratis sejumlah siswa pramuka yang ada di sekitar kantor Bupati.
Tak hanya berteriak dan berorasi menuntut secepatnya, Pemkab Tasikmalaya menyelesaikan permasalahan perbedaan harga ganti rugi tanah yang sangat merugikan mereka. Massa juga sempat menumpahkan kekesalannya dengan mengotori halaman kantor Pemkab ini dengan lumpur pekat dan kotoran.
“Maenya haji ngabohong euy, ongkoh hayang jadi gubernur nguruskeun rahayat leutik wae teu bisa,” teriak seorang ibu.
Terlebih saat perwakilan massa mengatakan bahwa Bupati dan pejabat lainnya tidak ada di tempat. Massa tambah kecewa dan mengancam akan menutup proyek bendungan Leuwi Keris, jika pemerintah tidak bisa menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi selama 3 hari.
“Kelihatan kan Bupati tak becus mengurusi rakyatnya, untuk sekedar meminta keterangan dari pihak BPN dan BBWS saja tidak mampu, terus mau jadi gubernur, coba mikir lagi,” ungkap seorang orator massa.
Meski demikian, Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya tengah melakukan upaya semaksimal mungkin dengan meminta kejelasan hal terkait.
“Kami sedang berusaha, masyarakat harap bersabar, tolong kami beri waktu,” jawab Uu. (dzm)
