KAB TASIKMALAYA (CM) – Akibat miras oplosan yang ditenggak beramai-ramai menyebabkan puluhan pelajar dan pemuda meninggal dunia secara berurutan terjadi di 2 kecamatan yakni Kecamatan Sariwangi dan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya.
Orangtua dari Rizwan alias Atan, Siti Masitoh (52), mengaku tak menyangka anaknya bisa menjadi korban akibat minuman keras. Sebelum ajal menjemputnya, Rizwan sempat dirawat di rumah sakit dengan teman-temannya yang lain.
Sementara. menurut Dokter Jada IGD, Medita menjelaskan kepada wartawan bahwa sesuai data di RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya tercatat semua pasien yang dirawat akibat miras oplosan berjumlah 16 orang. Sampai Jumat siang, sebanyak 6 korban tewas. “Sejak Kamis kemarin dan hari ini, dua meninggal di rumahnya setelah sempat dirawat di rumah sakit, tapi pulang paksa dan delapan orang masih dirawat, satu kondisinya kritis harus cuci darah,” jelasnya, Jumat (24/01/2020).
Ia menyebut, ke 16 orang yang masuk ke rumah sakit memiliki gejala yang sama yakni sakit akibat adanya kandungan alkohol tinggi di tubuhnya, dan harus mendapatkan penanganan turutama yang 1 kritis di ruangan khusus.
Sebagian besar korban minuman keras berasal dari Kecamatan Leuwisari dan Sariwangi, diantaranya Yudi (17), Tedi (25), Devi alias Dapa (22), Rendi (17), Rizwan alias Atan (22) Warga Asal Kecamatan Leuwisari, Robi (22), Eka (17) dan Rizal (19) asal Desa Selawangi Kecamatan Sariwangi yang diketahui telah meninggal dunia.
Sedangkan, yang dirawat yakni AG (22), AS (16), ID(18), RZ (25), AL (24), ARF (21), HMJ (21), YNT (23) saat ini masih dirawat di rumah sakit dan atasnama AG (22) kondisinya kritis.
Sebelumnya, ketiga korban asal kampung tersebut menggelar acara pesta miras untuk merayakan ulang tahun salah satu rekannya. Selama ini, ketiga korban merupakan pengamen dan rekan-rekannya berasal dari berbagai daerah yang suka berkumpul di Alun-alun Singaparna. (Amas)