News

1.724 Korban Banjir Bandang Garut Dapat Jaminan Hidup

205
×

1.724 Korban Banjir Bandang Garut Dapat Jaminan Hidup

Sebarkan artikel ini
1.724 Korban Banjir Bandang Garut Dapat Jaminan Hidup

GARUT (CAMEON) – Pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial RI mengucurkan bantuan jaminan hidup (Jadup), di rumah perlindungan sosial Tresna Werdha Kabupaten Garut Sabtu (4/3/2017).

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, santunan ahli waris, dan stimulan bahan bangunan rumah (BBR) di berikan kepada korban banjir bandang Kabupaten Garut.

Total bantuan yang dicairkan senilai Rp 3,66 Miliar. Bantuan telah diserahkan secara simbolis di Rumah Perlindungan Sosial.

Dikatakan Khofifah, total penerima Jadup sebanyak 1.724 jiwa di Kecamatan Garut Kota, Cisompet, dan Tarogong Kidul.

“Para korban banjir bandang tersebut berhak atas bantuan jadup sejumlah Rp 10.000/hari selama 90 hari atau senilai Rp 900.000. Adapun total Jadup, sejumlah Rp 1,551 miliar,” bebernya.

Sementara, santunan untuk ahli waris diberikan kepada 14 KK dari Kecamatan Tarogong Kidul masing-masing senilai Rp.15 juta sehingga total Rp.210 juta.

Sementara stimulan BBR diberikan kepada 171 KK masing-masing Rp.10 juta dengan total Rp1,71 miliar.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga memberikan bantuan sembako dengan total nilai Rp194,4 juta. Paket sembako senilai Rp 200 rb dibagikan kepada korban banjir bandang Kecamatan Garut Kota, Cisompet, dan Tarogong Kidul.

“Saya ikut merasakan apa yang telah dirasakan bapak-ibu semua. Semoga kejadian (banjir bandang-red) tidak berulang kembali,” ujarnya.

Khofifah, menjelaskan, jadup, menurut Peraturan Menteri Sosial Nomor 04 Tahun 2015 adalah bagi keluarga yang rumahnya rusak berat. Jadup diberikan satu kali dan pencairannya dilakukan setelah masa tanggap darurat selesai.

Tambah, Khofifah, bantuan jaminan hidup yang diberikan tersebut bisa membantu menopang kehidupan sehari-hari selama masa pemulihan pascabencana.

“Walau sebagian besar korban banjir bandang menetap di hunian sementara (huntara) gak apa-apa, sambil menunggu proses penyiapan hunian tetap (Huntap) selesai,” katanya.

Dikatakan, saat ini Huntap tengah dipersiapkan oleh kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-PR). Jika telah selesai, Kementerian Sosial kembali akan memberi bantuan berupa isi perabotan rumah senilai Rp.3 juta perkepala keluarga.

Di tempat yang sama Khofifah, mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Garut untuk segera bangkit dari kejadian duka banjir bandang yang telah terjadi pada bulan September 2016 lalu.

“Banjir bandang adalah salah satu ujian dari Tuhan. Jika kita bisa melewati ujian dengan lapang dada, Insya Allah kita akan semakin ditinggikan derajatnya dihadapan Allah,” imbuhnya.

Dia mengingatkan, fenomena banjir bandang dan longsor di Garut bisa terjadi di daerah-daerah lain di Indonesia. Oleh karena itu, tambah dia, semua pihak harus tetap bersiaga dan mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana serupa. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *