News

Wujudkan Literasi di Kampung Naga, Polres Tasikmalaya Berbagi Buku Gratis

407
×

Wujudkan Literasi di Kampung Naga, Polres Tasikmalaya Berbagi Buku Gratis

Sebarkan artikel ini

KAB. TASIK (CM) – Puluhan anak warga Kampung Adat Naga di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mendapatkan buku gratis yang dibagikan oleh Polres Tasikmalaya pada Jumat, 22 September 2023.

Para siswa yang belajar di SD Negeri Neglasari ini sangat antusias menerima buku baru di lapangan parkir Kampung Naga, yang dikemas lengkap dengan tempat penyimpanan dari plastik.
Salah seorang siswa penerima buku di lapangan parkir Kampung Naga, Neng, merasa senang bisa mendapatkan buku pelajaran gratis.

Tak hanya anak-anak warga Kampung Adat Naga, ratusan siswa di Sekolah Dasar Neglasari 1 dan SD Negeri Salebu juga turut mendapatkan buku gratis.

Selain buku pelajaran dengan kurikulum merdeka, para siswa juga mendapatkan buku pengetahuan, buku cerita, hingga buku tulis.

Pembagian buku sekolah gratis ini disambut baik oleh pihak sekolah, terutama karena kurikulum yang diberikan merupakan kurikulum merdeka atau yang baru. Pihak sekolah mengaku masih kekurangan pasokan buku kurikulum merdeka.

Kepala Sekolah SD Negeri Satu Neglasari, Engkos Kostaman menucapkan terima kasih kepada pak polisi yang peduli terhadap literasi.

“Kami masih kekurangan buku dengan kurikulum merdeka,” katanya.

Kepolisian Resort Tasikmalaya telah membagikan 1200 buku untuk siswa di sejumlah sekolah dasar sebagai bentuk kepedulian POLRI dalam meningkatkan budaya literasi.

Sementara, Kapolres Tasikmalaya AKBP Suhardi Hery Haryanto menyampaikan bahwa pihaknya telah membagikan 1200 buku untuk siswa SD di beberapa sekolah dasar sebagai wujud kepedulian POLRI dalam meningkatkan budaya literasi.

Hal yang unik dalam kegiatan ini adalah penggunaan vespa jadul oleh polisi saat membagikan buku gratis kepada siswa. Ini adalah salah satu cara untuk dapat menjangkau jalan-jalan perkampungan sambil mendengarkan curhatan masyarakat.
“Kami menggunakan vespa bersama komunitas sebagai cara untuk dapat menjangkau jalan-jalan perkampungan sambil mendengarkan curhatan masyarakat,” pungkas dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *