CIMAHI, (CAMEON) – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Cimahi mencatat puluhan data penduduk yang ingin pindah ke Kota Cimahi.
Kepala Bidang Kependudukan Disdukcapil Kota Cimahi, Dessy Setiawati mengatakan, jika diakumulasikan per bulan, data capaian kepindahan penduduk ke Kota Cimahi bisa mencapai ratusan jiwa.
“Setiap hari ada yang pindah ke sini (Kota Cimahi). Ada 1.000-an dalam sebulan,” ungkapnya, Rabu, 08/06/2016.
Namun, terang Dessy, perpindahan penduduk ke Cimahi juga berimbang terhadap penduduk yang keluar dari Kota Cimahi.
Berdasarkan angka perpindahan penduduk, baik yang masuk ataupun yang keluar Kota Cimahi angkanya tidak jauh berbeda.
“Banyak yang pindah ke kita (Cimahi) banyak juga yang pindah ke luar (daerah lain),” terangnya.
Dikatakan Dessy, data yang terhimpun di bidang kependudukan, yang mengurus pindah ada yang satu orang dan ada juga yang sekeluarga.
Jika ada penduduk yang datang maupun pergi dari Kota Cimahi, otomatis akan berdampak pada jumlah penduduk di Cimahi.
“Kalau melihat angka yang di Cimahi, ya lumayan bertambah. Tapi ga terlalu signifikan,” terang Dessy.
Apalagi pasca lebaran nanti, dipastikan jumlah penduduk di Kota Cimahi akan bertambah. Sebab, proses urbanisasi biasanya memang lumrah terjadi di musim lebaran.
Ditambah lagi, di Kota Cimahi ini memang memiliki daya tarik tersendiri. Misalnya, banyaknya indutrsi dan strategisnya letak Kota Cimahi yang memungkinkan orang untuk datang ke Cimahi.
“Pasca lebaran bertambah. Paling maksimal 5 persen,” ucap Dessy.
“Lebih banyak yang mau cari kerja di pabrik,” tambahnya.
Dengan bertambahnya penduduk, lanjut Dessy, maka akan berpengaruh juga terhadap kepadatan penduduk.
Di Cimahi sendiri saat ini, menurut data kependudukan Disdukcapil, jumlah penduduk mencapai 590.000 jiwa.
“Data 590.000-an jiwa itu data resmi yang di sini (Disdukcapil),” terangnya.
Maka, bisa diprediski jumlah penduduk di Cimahi setiap tahunnya akan semakin tumbuh.
Kepadatan penduduk di Cimahi dengan lahan yang hanya 40,25 km persegi, kata Dessy, memang sulit untuk dilakukan pengendalian.
“Kalau kita mau langsung pengendalian penduduk juga susah,” katanya.
Ditambah lagi, kurangnya kesadaran masyarakat pendatang untuk melapor ke aparat setempat. Kecuali, kata Dessy, ada peringatan dari pihaknya.
“Jarang yang lapor. Kecuali kita (Disdukcapil) mau razia baru mereka berebut (mengurus administrasi kependudukan,” paparnya. cakrawalamedia ( fey )