News

Warga Padalarang Keluhkan Rencana Pemerintah KBB Yang Menjadikan Bahu Jalan TPS

188
×

Warga Padalarang Keluhkan Rencana Pemerintah KBB Yang Menjadikan Bahu Jalan TPS

Sebarkan artikel ini
Prokontra Pembanguan TPS Tagog Padalarang

BANDUNG BARAT (CM)– Pemeritah Kabupaten Bandung Barat (KBB) berencana akan menjadikan bahu jalan sebagai Tempat Penampungan Sementara (TPS) pasar Tagog, Padalarang.

Pembangunan TPS tersebut akan dibangun di sepanjang jalan tagog selama proses pembangunan pasar tagog berlangsung.

Padahal, bahu jalan yang akan dijadikan TPS itu salah satu jalur utama menuju purwakarta, tak heran jika jalan tersebut selalu di padati para pengguna jalan, sehingga selalu menimbulkan kemacetan.

“Sekarang saja sudah macet, apalagi kalau para pedagang dialihkan ke bahu jalan pasti akan berdampak lebih parah,” ujar Jendra salah satu warga RW 11 Desa Kertamulya saat ditemui cakrawalamedia, Selasa (04/08/2020).

Jendra menyampaikan, ada 4 Rukun Warga yang menolak pengalihan para pedagang pasar di bahu jalan itu yakni RW 11, 12,13 dan RW 14. Namun yang paling terdampak itu RW 11 dan 12.

“Kemarin hari senin memang ada pengukuran sampai magrib di bahu jalan. Dengan adanya pasar itu dampak dan imbasnya lebih banyak ke lingkungan RW 11 dan sekarang pun kalau memang jalan searah ditutup pun larinya ke RW 11 semua akses jalannya,”ungkapnya.

Hingga saat ini, kata dia, baik pihak pemerintah KBB maupun pengembang tidak ada sosialisasi terkait penggunaan bahu jalan bagi para pedagang pasar tagog sementara.

“Katanya akan ada sosialisasi, tapi sampai sekarang tidak ada dan masyarakat Kertamulya pun tidak ingin merugi,”katanya.

Hal senada juga dikatakan warga lainnya, Asep menyebutkan, pengguna jalan pasar Tagog Padalarang dan pemerintah harus memiliki solusi yang tepat terkait rencana pengalihan para pedagang ke bahu jalan.

“Setiap hari saya lewat sini dan selalu macet, Pasar di dalam saja sudah menimbulkan macet apalagi kalau di bahu jalan dampaknya pasti makin macet mas,”sebut Asep.

Asep meminta Pemkab Bandung Barat untuk memikirkan kembali para pengguna jalan, agar aktivitas warga tidak lagi terkendala macet dan bisa kembali normal.

Pemerintah dan pengelola pembangunan pasar Tagog Padalarang harusnya lebih memperhitungkan pengalihan para pedagang pasar.

“Jadi, arus lalulintas harus bisa lebih cepat untuk menempuh kesegala arah. Karena ini juga bakal berpengaruh pada perekonomian,”pungkasnya. (Agus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *