KOTA TASIKMALAYA (CAMEON) – Menyikapi maraknya aksi kekerasan di Kota Tasikmalaya, yang menimbulkan korban anak di bawah umur bahkan hingga berujung dengan kematian, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama sama membangun dan membentengi generasi bangsa dari korban korban kekerasan dan tindak asusila yang menimpa anak di bawah umur.
Hal ini ditegaskan Budi usai membuka Hari Anak Nasional di Kota Tasikmalaya, Ahad (23/07).
“Kami mendapat laporan masih banyaknya exploitasi anak anak di Kota Tasikmalaya,.ini sangat miris sekali saya minta semua pihak untuk bersama.sama menghentikan hal ini ” terang Budi.
Namun, Budi juga tidak menepis anggapan bahwa terjadinya exploitasi karena faktor kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat yang mendorong mereka berbuat seperti itu.
“Kita punya bagian Kesra di Pemkot ini, saya rasa mereka punya data tentang kemiskinan ya kita akan berupaya meminimalisir kemiskinan di Kota Tasik agar tidak ada lagi kasus ekploitasi anak demi sesuap nasi,” imbuhnya.
Menurut Budi bahwa diperlukan kerjasama semua pihak dalam menangani kasus yang menimpa korban anak anak. Komisi Perlindungan Anak Indonesia Kota Tasikmalaya merupakan leading sektor dalam penanganan kasus kekerasan bagi anak.
“Saya akui Pemkot Tasikmalaya masih belum mampu menyediakan sarana dan prasarana bagi KPAID tapi kita berharap semua elemen masyarakat bisa bahu membahu menekan kasus kekerasan pada anak ini di Kota Tasikmalaya,” ujarnya.
Terpisah Komisioner KPAI Pusat Erlinda mengatakan bahwa pemerintah harus memilki komitmen kuat dalam menanggapi kasus-kasus kekerasan terhadap anak ini.
“Tasik dalam sebulan terakhir ini tinggi lho tingkat kasus kekerasan anak dibawah umur, bahkan ada yang sampai meninggal dunia. Ini harus jadi perhatian khusus Pemkot Tasik dan kita semua untuk mencari akar permasalahan yang ada, jangan sampai ada lagi korban lain dari kekerasan maupun asusila dibawah umur,” terang Erlinda . (Edi Mulyana)