PANGANDARAN (CM) – Wakil Ketua 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat Muhamad Taufiq Martin menilai bahwa progres pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pangandaran hingga saat ini baru mencapai 60 persen.
Padahal, sebelumnya pihak perusahaan yang mengerjakan pembangunan RSUD tersebut menyebutkan bahwa sampai saat ini proges pembangunannya sudah mencapai 73 persen. Dan rencananya rumah sakit tersebut akan mulai beroperasi pada awal tahun 2020 mendatang.
Martin mengatakan, penilaian terkait proges itu setelah pihaknya melakukan pemantauan langsung kelokasi proses pembangunan gedung RSUD bersama Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata yang didampingi Wakil Bupati Pangandaran Adang Hadari serta rombongan.
“Menurut pihak perusahaan sich proges pembangunannya sudah mencapai 73 persen, tapi menurut saya yang kemarin meninjau langsung ke lokasi pembangunan gedung RSUD itu baru sekitar 60 persen saja,”ujarnya, Rabu (15/5/2019).
Martin menilai, di lokasi pembangunan RSUD terlihat masih banyak pekerjaan yang acak-acakan, seperti saluran air, AMDAL, tanah urugan, dan hal lainnya masih banyak yang belum selesai.
“Untuk itu, diharapkan pihak perusahaan dapat menyelesaikan pembangunan gedung tersebut tepat waktu. Sehingga, rencana beroperasi di awal 2020 bisa berjalan,”harapnya.
Kendati demikian,lanjut dia, pihaknya merasa optimis jika pembangunannya selesai tepat waktu, dan rencana pemerintah untuk mengoperasikan rumah sakit di awal tahun 2020 bisa berjalan.
“Pihak perusahaan harus menyelesaikan dulu proyek pembangunan RSUD Pangandaran dengan nilai kontrak Rp 238 miliar. Apabila ada tambahan anggaran sebesar Rp 29 miliar, maka harus dilakukan tender ulang,” “pungkasnya. (Andriansyah)