KOTA CIMAHI (CM) – Verifikasi kota sehat se-Provinsi Jawa Barat (Jabar) digelar di aula gedung A, komplek Pemerintahan Kota Cimahi, Jumat (15/02/2019).
Disela-sela sambutannya, Wali Kota Cimahi Ir Ajay M Priatna MM mengatakan bahwa untuk mewujudkan Kota Cimahi yang bersih dan sehat telah dimulai pada tahun 2005 dan mengalami inovasi sampai saat ini.
“Pelaksanaan kota sehat di Cimahi dapat diharapkan nyaman dan aman untuk dihuni masyarakat. Semakin hari kesehatan masyarakat diharapkan dapat terus meningkat, sistem sanitasi secara sehat, targetnya pada tahun 2022 sanitasi dapat menjadi goal. Kota yang mungil dengan penduduk yang banyak ini diharapkan menjadi menjadi kota mungil yang sehat,” bebernya.
Baca Juga: Warga Berharap Pemkot Cimahi Ikut Membantu Kakek Ato
Baru berusia 17 tahun, kota yang mungil denga 3 kecamatan dan memiliki luas 40 KM persegi ini memiliki jumlah penduduk sekitar 600.000 jiwa. Kata dia, dengan karakteristik penduduk wilayah perumahan, industri, militer, dan pertanian.
“Karena berbatasan dengan Kota Bandung maka banyak pula masyarakat yang memiliki karakteristik yang sama, yaitu identik dengan perkotaan di Bandung,” imbuhnya.
Kota Cimahi kini sedang berbenah diri menuju Cimahi yang baru. Salah satu misinya Kota Cimahi adalah menjadi kota sehat. Indikator dari kota sehat harus terus ditingkatkan tatanan-tatanannya.
Untuk kawasan pemukiman dan sarana prasarana, ada banyak inovasi bank sampah induk Cimahi, memberdayakan sampah menjadi lebih bermanfaat, lalu ada patroli kebersihan, sepitenk komunal, dan kebersihan sanitasi.
Saat ini, untuk penghijauan taman-taman di Cimahi ada ciri khas militernya, pengembangan hutan kota, untuk sarana edukasi tentunya.
Penanaman pohon dengan lingkungan hidup (LH) anak-anak dan kaum perempuan juga dilibatkan dalam hal ini. Ada pula biopori dan sumur resapan, ini juga harus ada kerjasama regional dengan pemerintah Provinsi Jawa Barat. Saat ini, kegiatan kerjasama program Citarum Harum pun masih berjalan.
Sementara itu, Drs Hasanudin M.Si selaku ketua tim verifikasi kota sehat se Jabar mengatakan, seluruh dokumen verifikasi harus sudah rampung pada tanggal 28 Februari, pada tanggal tersebut dokumen sudah harus masuk ke Provinsi. (Intan)