News

Usai Santap Nasi Kotak, Puluhan Warga di Tasikmalaya Keracunan

150
×

Usai Santap Nasi Kotak, Puluhan Warga di Tasikmalaya Keracunan

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Sebanyak 22 orang warga Kampung Gunung Ranji, Rw 14, Kelurahan Karsamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar) di duga keracunan.

Pasalnya, puluhan warga tersebut mengalami pusing, mual, muntah-muntah dan buang air besar, Minggu (26/07/2020) malam setelah menyantap nasi kotak dari acara syukuran rumah salah satu warga.

Ketua Rukun Warga (RW) 014 Kampung Ranji, Kelurahan Karsamenak, Ace mengatakan bahwa warganya mulai keracunan sejak hari minggu petang usai mengonsumsi makanan dari tempat syukuran.

“Usai makan nasi kotak dari selamatan rumah, kemudian istri saya mengalami mules-mules. Bahkan peristiwa tersebut dialami tetangga, selain mules ada juga yang BAB serta muntah muntah,”ujar Ace.

Sementara, Lurah Karsamenak, Yudi dan Endut Gunawan Ketua Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kelurahan Karsamenak Kecamatan Kawalu membenarkan adanya puluhan warga yang keracunan akibat makanan.

“Ya benar telah terjadi keracunan di RT 04 / RW 014 ,Kampung Ranji Kelurahan Karsamenak Kecamatan Kawalu. Kemaren bada dzuhur warga menghadiri syukuran rumah. Sehabis menghadiri undangan syukuran selamatan rumah kemudian malam harinya pada kerasa ada gejala seperti keracuana diduga dari makanan,” jelas Endut.

Ia menambahkan, dalam peristiwa tersebut sedikitnya ada 22 warga yang diduga mengalami keracunan dua dilarikan ke RSUD dan 20 orang di periksa oleh tim medis Puskesmas setempat dan BPBD yang pertama kali melakukan pertolongan medis ke lokasi kejadian diduga keracunan masal.

“Dalam pristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, semua tertolong, hanya yang dua dilarikan ke RSUD Dokter Soekarjo yang 20 orang lagi hanya dilakukan pemeriksaan ditempat oleh tim medis dengan di beri obat anti mulas dan mual,” jelas, Endut.

Untuk keterangan lebih lanjut, kata Endut, yang dua orang di larikan ke RSUD masih menunggu keterangan apakah masih bisa tertolong atau tidak.

“Sedangkan yang 20 orang masih menunggu dari reaksi obat yang diberikan petugas kesehatan,” pungkasnya. (Edi Mulyana).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *