News

TPID Kota Tasik Gelar Sidak Sembako

183
×

TPID Kota Tasik Gelar Sidak Sembako

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Pemerintah daerah bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tasikmalaya, melakukan operasi mendadak (sidak) di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Kamis (13/12/2018)

Walikota Tasikmalaya, Budi Budiman, mengatakan, berdasarkan hasil sidak harga sembako masih cukup stabil dan belum ada kenaikan yang signifikan.

“Adapun harga bahan pokok yang mengalami kenaikan, telur ayam semula harga 20 ribu sekarang menjadi 25 ribu namun untuk setok masih terbilang aman. Sementara penyebab kenaikan harga telur masih belum diketahui secara pasti, yang jelas telur itu banyak penyebabnya bisa dari pakan atau lainnya,” kata Budi kepada sejumlah wartawan.

Ia menambahkan, meskipun sekarang harga telur ayam mengalami kenaikan sampai limaribu rupiah, tetapi sebelumnya sempat ada penurunanan. Maka dari ith, ia mengaku akan terus berusaha untuk menurunkan harga telur melalui program yang sudah di siapkan.  Ia menargetkan, harga telur di pasaran kelak bisa dibawah duapuluh ribu rupiah.

“Sedangkan untuk persediaan bahan pokok jelang Natal dan Tahun Baru dipastikan aman, itu dibuktikan setelah kita pantau, seperti beras barusan masih banyak di gudang pedagang, artinya secara umum aman. Yang pasti semuanya akan kita evaluasi,” tegas Budi saat ditanya soal ketersediaan sembako jelang natal dan tahun baru 2019.

Hal itu dibenarkan oleh salah seorang pedagang beras di Pasar Cikurubuk H.Dodi, menyebutkan, saat ini persediaan dan harga beras masih relatif setabil. Tidak ada kenaikan harga. Ia mencontohkan, misalmya untuk beras kualitas no 1, masih di harga 11 ribu rupiah, no 2 10.500 rupiah, sedangkan kualitas no 3, masih di angka 10 ribu rupiah.

“Namun untuk pembelian dua pekan yang lalu sempat ada kenaikan, tetapi tidak terlalu signifikan, paling besar Rp.100 sampai 200 rupiah per kilonya,” sebut Dodi.

Sementara itu, Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Febry Kurniawan Ma’ruf, memastikan bahwa jelang Natal dan Tahun Baru  tidak ada pedagang nakal yang menimbun beras.

“Jika pun ada, kita akan tindak lanjuti. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya penimbunan yang merugikan masyarakat,” tandasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *