BANDUNG BARAT, (CAMEON) – Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dilaporkan melahirkan di toilet pesawat Qatar Airways, Minggu (9/10) lalu. Namun identitas dan alamat TKI tersebut belum jelas.
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyatakan, TKI itu bekerja melalui perusahaan ilegal karena menggunakan paspor yang tidak jelas.
Kepala Dinsosnakertrans KBB, Heri Partomo mengatakan, TKI yang melahirkan di pesawat tersebut mempunyai alamat yang diduga di wilayahnya. Untuk lebih memperjelas, pihaknya tengah mencari alamat yang dicantumkan di pasport tersebut.
“Dalam paspor, dia mempunyai alamat yang ada di tiga wilayah yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan KBB, “kata Heri, Rabu (12/10/2016).
Dia mengungkapkan, dalam pasport TKI tersebut mempunyai alamat di Kampung Tonjong, Kecamatan Bandung Kulon Kabupaten Bandung. Selain di Kabupaten Bandung, di KBB juga terdapat dua kampung Tonjong yakni di Kecamatan Cililin dan Kecamatan Gununghalu.
Saat ini, Dinsosnakertrans sedang melakukan konfirmasi kepada aparat desa di dua kecamatan tersebut untuk memastikan apakah ada warganya yang menjadi TKI di Arab saudi.
“Itu yang membuat kita bingung. Nama kampungnya ada di kita, sementara Kecamatan Bandung Kulon itu di Kota Bandung dan wilayahnya justru Kabupaten Bandung,” tuturnya.
Heri mengaku heran mengapa dengan alamat yang tidak jelas seperti itu bisa mendapatkan pasport untuk bekerja di luar negeri. Namun, ia memastikan jika TKI tersebut berangkat dengan menggunakan perusahaan ilegal.
“Ilegal karena jika menggunakan perusahaan resmi, maka tidak bisa berangkat dengan menggunakan alamat yang membingungkan seperti itu. Untuk jaga-jaga TKI itu asal KBB, kita coba cek dulu ke lapangan, “bebernya. cakrawalamedia.co.id (Nta)
