Tasikmalaya

Tim TPID Pemkot Tasik Lakukan Sidak Stok dan Harga Kacang Kedelai

70
×

Tim TPID Pemkot Tasik Lakukan Sidak Stok dan Harga Kacang Kedelai

Sebarkan artikel ini
Tim TPID Pemkot Tasik Lakukan Sidak Stok Dan Harga Kacang Kedelai

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Adanya penyebaran Covid-19 tak hanya berdampak pada sektor kesehatan, pendidikan dan pembangunan, tapi juga berdampak pada komoditas harga impor kacang kedelai sebagai bahan baku tahu dan tempe.

Hal tersebut diungkapkan salah satu distributor penjual Kacang Kedelai, Ardi Cahyadi, di Gudang Pasar Cikurubuk Senin (11/01/2021).

“Kita di sini sebagai penyalur, beli kacang kedelai impor harga dari Jakarta Rp.8.600/kg, itu sudah harga komoditi dunia, sedangkan harga jual mengikuti harga suplier Rp.8900-9000/kg,” ungkapnya.

Ardi menyebutkan, kenaikan harga kacang kedelai sangat berdampak terhadap omzet penjualan. Penurunan omzet per hari mencapai 30 persen dari sebelum adanya kenaikan harga kacang kedelai.

Diungkapkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), H.Muhammad Firmansyah, pembelian ditingkat petani dan harga jual ditingkat konsumen, untuk kedelai ini ada 2 jenis, yakni kedelai lokal dan kedelai impor. Hal tersebut tertuang di dalam peraturan Menteri.

“Untuk kedelai lokal ini bergantung pada para produsen (petani) untuk menentukan harga dasarnya. Hanya untuk impor ini sampai sekarang belum ada perubahan harganya masih Rp. 8.600/Kg. Sekarang ini, harganya sudah menjadi pasaran Rp. 9.000/Kg,” jelasnya.

Menurut Firman, harga kenaikan yang mungkin menjadi masalah sekarang ini terhadap para pengrajin bahan makanan tahu dan tempe yang memang pasokannya bahan baku kacang kedelai. Kita sudah cek kenaikan harga ternyata kendalanya ada pembatasan impor dari Amerika.

Berdasarkan hasil penelusurannya, katanya, kenaikan harga bahan baku tahu tempe tersebut disebabkan adanya pembatasan impor dari Amerika.

“Adanya pembatasan kuota, atau juga supliernya yang harganya tinggi. Melalui pihak kepolisian akan mengklarifikasi kenaikan harga ini apakah ini sudah melanggar dari ketentuan antar negosiasi daripada menteri perdagangan,” tambahnya.

Lanjut Firman, Masyarakat tidak perlu khawatir karena Kementerian Perdagangan RI saat ini sudah menyiapkan 160.000 ton kedelai, yang kemungkinan untuk operasi pasar. Diharapkan dengan operasi pasar ini bisa menstabilkan harga kedelai di pasaran.

“Kota Tasikmalaya kita akan segera memajukan kepada Kementerian Perdagangan melalui Dinas Perdagangan Jawa Barat untuk segera melakukan operasi pasar juga. Akan tetapi nanti kita lihat dari sisi kemungkinannya, karena beda dengan beras dan gula, karena ini untuk bahan baku tahu dan tempe, jadi harus di perhitungkan oprasi pasarnya,” pungkasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *