RIAU, (CAMEON) – Provinsi Riau jadi tuan rumah peringatan Hari Anti Korupsi Internasional (HAKI) 2016. Dipilihnya Riau sebagai tuan rumah salah satunya karena tanah Melayu itu sempat menorehkan sejarah kelam dalam soal korupsi. Tiga gubernurnya pernah terlibat dalam kasus korupsi.
Saleh Yazid, Annas Maamun, dan Rusli Zainal adalah tiga gubernur Riau yang berurusan dengan hukum, lantaran korupsi. Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan, itu merupakan catatan buruk sebuah pemerintahan.
Karenanya, sejak Kamis (8/12) kemarin sampai Sabtu besok (10/12), halaman kantor gubernur Riau dijadikan pusat peringatan HAKI. Ia berharap, ke depan di Riau tidak terjadi lagi korupsi. Hari ini, 9 Desember yang merupakan HAKI, dijadikan puncak acara. Sedianya Presiden Jokowi hadir, namun batal, lantaran ada keperluan lain.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Raharjo, saat sambutan pembukaan HAKI di Riau, Kamis (8/12), mengajak masyarakat untuk menjauhi korupsi dengan mengedepankan integritas dalam berbagai lini.
Menurut dia, tanpa integritas, mustahil republik ini bisa bebas dari korupsi. Integritas yang di dalamnya mencakup kejujuran, merupakan syarat penting dalam membangun bangsa yang sehat. Bangsa yang bebas dari korupsi.
Diketahui, Saleh Yazid berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), karena melakukan korupsi dalam pengadaan alat pemadam kebakaran. Sedangkan Rusli Zainal korupsi pada pelaksaan Pekan Olahraga Nasional, menyuap anggota DPR RI, dan terkait izin kehutanan. Adapun Annas Maamun, yang menggantikan Rusli Zainal, ditangkap KPK atas kesalahannya dalam alih fungsi lahan dan pembahasan APBD.
Bukan hanya gubernurnya, beberapa bupatinya pun berurusan dengan hukum, seperti Bupati Siak Arwin, Bupati Pelalawan Tengku Azmun Jaafar, dan Bupati Kampar Burhanuddin. Mereka berurusan dengan KPK atas kesalahan dalam perizinan kehutanan. (pam)