News

Tanggapi Sekolah Ambruk, Dewan Pertanyakan Kinerja Rekanan

90
×

Tanggapi Sekolah Ambruk, Dewan Pertanyakan Kinerja Rekanan

Sebarkan artikel ini
Baru dibangun 3 tahun, bangunan SMPN 2 Taraju ambruk , Senin (20/02 ).

TASIKMALAYA ( CAMEON ) – Ketua Komisi 4 DPRD Kabupaten Tasikmalaya Usman Kusmana, mendesak Pemerintah Kab Tasikmalaya agar segera melakukan evaluasi atas kejadian ambruknya bangunan Laboratorium komputer di SMPN 2 Taraju, pada Senin ( 20/02 ).

Meski Usman sendiri belum melihat kondisi ril di lapangan, namun berdasarkan laporan warga dan dari pihak kecamatan setempat, kondisi bangunan tersebut kini sudah hancur berantakan.

Melalui telepon selulernya, Sekretaris fraksi PKB Kab Tasikmalaya ini, menegaskan agar pemerintah serius dalam menyeleksi rekanannya yang membangun sekolah yang tidak bertahan lama ini.

” Ini jelas peringatan bagi Pemkab Tasikmalaya dan Disdik agar betul betul melakukan analisa kelayakan perusahaan rekanan yang akan membangun sekolah, jangan hanya asal ok saja tapi qualitas hasilnya anda bisa lihat sendiri kan ? ” ujarnya Rabu ( 23/02).

Upaya ini  juga guna mengetahui secara pasti apa penyebab bangunan yang baru selesai dibangun 3 tahun  ini.

“Kejadian ini sangat miris dan bukan kali pertama terjadi. Kami mendesak dilakukannya evaluasi dan investigasi. Apakah penyebannya, apa faktor alam ataukan sisi spek bahan bangunannya yang tidak sesuai,” tegasnya.

Bila ternyata bangunan ini merupakan hasil pihak ketiga (rekanan) dan terdapat kesalahan dalam standar oprasional (SOP) serta spek bahan bangunan, maka Usman menegaskan rekanan seperti itu harus di black list.

” Yang jelas harus ada penjelasan secara teknis dari rekanan pemerintah dan mereka harus bertanggung jawab ” tandasnya.

Sayang saat kami konfirmasikan hal tersebut ke Dinas Pendidikan Kab Tasikmalaya,  selama 2 hari semenjak kejadian telp seluler milik sang Kepala Dinas Kundang Sodikin pun , mendadak tak bisa dihubungi oleh sejumlah media.

Beruntung kejadian ambruknya bangunan sekolah ini, tidak menimbulkan korban jiwa, karena terjadi saat dinihari, kini untuk memulai KBM para siswa sekolah terpaksa mengelar di sekolah dasar dan kantor kecamatan setempat. cakrawalamedia.co.id ( dzm )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *