KOTA TASIKMALAYA (CM) – Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Suryaningsih, menyebutkan jika dibandingkan dengan Tahun 2019 Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan dan Angka Kematian Bayi (AKB) mengalami peningkatan cukup signifikan ditahun 2020.
“Di Tahun 2020 angka kematian ibu melahirkan sebanyak 111 kematian, dan bayi sebanyak 28 kematian. Sedangkan angka kematian Ibu di tahun 2019 sebanyak 11 orang dan kematian bayi sebanyak 99 orang. Angka kematian ibu mulai Januari hingga Februari 2021 sebanyak 5 kematian,” terangnya kepada media, Jumat (19/2/2020).
Kabid Kesmas menjelaskan, salah satu alasan peningkatan terebut karena segala aktivitas pelayanan kesehatan terhambat dengan adanya Covid-19. Otomatis berbagai aktivitas di Posyandu terhenti dan mobilitas pelayanan berkurang karena mencegah adanya kerumunan dan pertemuan. Selain itu pelayanan pada ibu hamil, melahirkan dan pemeriksaan bayi terganggu sehingga tidak terpantau oleh tenaga kesehatan karena takut covid.
“Kalau melihat faktor kematian AKI dan AKB meningkat selain sudah ditakdirkan oleh Allah tetapi ada dampak dari covid dan lainnya. Artinya faktor kematiannya secara menyeluruh. Bisa dari ibu hamil takut memeriksakannya. Kemudian tenaga nakesnya untuk turun ke lapangan takut jadi komunikasinya dilakukan melalui Tlp atau WA. Selain itu faktor rujukan akibat ruang pelayanannya di penuhi dengan pasien covid dan faktor lainnya,” jelasnya.
Suryaningsih mengatakan, upaya pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan bidang Kesmas secara berkesinambungan terus menerus berupaya untuk memberikan edukasi dan peningkatan kapasitas berupa sidak serta pelatihan kepada tenaga bidan di Puskesmas.
“Yang paling harus diingatkan dan harus dilakukan oleh para bidan dalam peningkatan kapasitas selain dilakukan di Dinas dan Puskesmas, juga yang paling penting untuk meningkatkan kapasitas bidan dengan menempuh pendidikan resmi yang lebih tinggi. Selain juga update regulasi baru dalam penanganan bayi,” lanjutnya.
Lebih jauh, Suryaningsih berpesan, khusus bagi para ibu hamil supaya jangan ragu dan takut untuk memeriksakan kehamilan ke pos yandu, Puskesmas mau pun bidan kelurahan terdekat.
“Harus di ketahui untuk menjaga ibu dan bayi sehat, tetap harus ada pengawasan dari bidan atau dokter. Ditengah pandemi sekarang setiap bidan juga harus meningkatkan kapasitas terkait dengan pelayanan ibu hamil, melahirkan dan pemeriksaan bayi baru lahir dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan 5M,” pungkasnya. (Edi Mulyana)