Menu

Mode Gelap
Mudik Bersama Polres Tasikmalaya; Ratusan Pemudik Merasa Terbantu dan Nyaman Hengky Tegaskan H-7 Perusahaan Wajib Bayar THR Tepat Waktu Nasib Para Mahasiswa STMIK Tasikmalaya; Wahid Minta Pemda Jamin Kelangsungan Pendidikan di Tengah Pencabutan Izin Operasional Proyek Dikuasai Pokir DPRD, Pengusaha Lokal KBB Menjerit Resahkan Masyarakat, Satlantas Polres Tasikmalaya Bakal Tindak Pengguna Knalpot Bising

Tasikmalaya · 22 Agu 2022 10:17 WIB ·

Support Perempuan Tasikmalaya, Juag Sukapura Hadiri Kampanye Kebaya Goes to Unesco


					Juag Sukapura bersama istri walikota, Ibu Rukmini Perbesar

Juag Sukapura bersama istri walikota, Ibu Rukmini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Hujan rintik yang mengguyur Kota Tasikmalaya tidak menyurutkan tekad Juag Sukapura, Fiona Callaghan, M.Si untuk menghadiri Kebaya Fashion Week Tasikmalaya dalam rangka kebaya goes to unesco bertempat di halaman Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, area Taman Kota Tasikmalaya, Minggu (21/08/2022).

Bentuk dukungan atas segala kegiatan positif khususnya dari kaum perempuan Tasikmalaya, memang sering dilakukan Juag Sukapura. Dalam hal ini, Juag mengapresiasi langkah yang dilakukan Gerakan Perempuan Tasikmalaya Berkebaya (GPTB) pimpinan Anneu Yuniarti.

Dalam kesempatan tersebut, Juag mengungkapkan bahwa kebaya adalah salah satu identitas bangsa, oleh karenanya harus dilestarikan jangan sampai punah atau di klaim bangsa lain.

“Karena ini bagian dari identitas, harus ada generasi selanjutnya yang menjaga,” ungkapnya.

Disampaikan Juag, perempuan di Tasikmalaya khususnya orang muda harus peduli dengan budaya dan tradisi daerahnya supaya tidak kehilangan identitas. Orang muda harus kreatif dalam mengembangkan potensi daerahnya.

Juag mencontohkan misalnya dalam hal kebaya, mereka bisa lebih inovatif melalui desain yang sesuai dengan jamannya namun tidak menghilangkan ciri khas busana itu sendiri.

“Seperti yang saya kenakan, ini salah satu mode desain kebaya kontemporer namun tetap tidak menghilangkan unsur kebaya-nya. Selain itu, saya memadukannya dengan batik tulis sukapura yang merupakan identitas juga,” ujarnya seraya memperlihatkan pakaian yang dikenakannya.

Tasikmalaya memiliki kebaya khas Sukapura. Jadi kebaya juga merupakan identitas daerah, tidak hanya kebaya nasional. Kebaya Sukapura hanya digunakan pada momen-momen tertentu.

“Intinya sebagai generasi muda, kita tidak boleh melupakan sejarah. Kenali dan kembangkan setiap produk tradisi dan budaya di daerah kita. Ayo, wanita muda Tasikmalaya, bisaa,” tegasnya.

Sementara itu, ketua penyelenggara Kebaya Fashion Week Tasikmalaya, Anneu Yuniarti mengatakan, gelaran ini sebagai bentuk dukungannya dalam upaya pemerintah melalui kemendikbudristek agar kebaya bisa diakui sebagai budaya tak benda di mata dunia oleh UNESCO.

“Kebaya adalah warisan leluhur yang tidak boleh punah, tidak hanya berhenti sampai digenerasi ini saja tapi harus terus menurus ke generasi selanjutnya. Kebaya ini tidak boleh digantikan oleh budaya apapun dari luar, maka dari itu kami gelar kebaya fashion week Tasikmalaya, agar UNESCO segera menetapkan kebaya sebagai warisan tak benda” ucapnya.

Artikel ini telah dibaca 102 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Upacara HUT ke-78 RI  di Kabupaten Tasik, Bupati Ade: Semangat Merdeka Tetap Berkibar

17 Agustus 2023 - 21:37 WIB

Pentingnya Kesesuaian Pokir dengan Anggaran APBD dalam Musrenbang RKPD

27 Juni 2023 - 15:05 WIB

Pokir Dewan sebagai Suara Masyarakat dalam Proses Penyusunan RKPD

26 Juni 2023 - 16:40 WIB

Fahmi Muzaki Dilantik Sebagai Anggota DPRD Kabupaten Tasik untuk Masa Sisa Jabatan

23 Juni 2023 - 17:40 WIB

Revitalisasi Situs Budaya Makam Syekh Abdul Muhyi; Bakti Kepolisian Melestarikan Warisan Agama

21 Juni 2023 - 12:31 WIB

Demi Keamanan dan Kondusifitas, Polres Tasik Gelar Doa Lintas Agama

16 Juni 2023 - 15:15 WIB

Trending di Nasional