News

Suhu Dingin di Wilayah Jabar, Inilah Penjelasan Plt Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya

482
×

Suhu Dingin di Wilayah Jabar, Inilah Penjelasan Plt Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini

KAB.TASIKMALAYA (CM) – Sejumlah wilayah di Priangan Timur diterpa suhu dingin sejak beberapa hari ke belakang. Di Kabupaten Tasikmalaya misalnya, suhu udara pada malam hari bisa mencapai 15 sampai 19 derajat celcius.

Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya Nuraedin menyampaikan, pada periode Juni-Agustus, secara alamiah terjadi gerak semu matahari. Akibatnya, di wilayah selatan Indonesia atau Australia itu memasuki musim dingin sedangkan di utara panas.

“Sampai sekarang ini kami belum menerima informasi resmi dari Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tetapi fenomena suhu dingin merupakan hal yang wajar dan itu pernah terjadi pada tahun sebelumnya,”ujarnya, Selasa (28/07/2020).

Menurut dia, suhu dingin merupakan musim peralihan dari hujan ke musim kemarau, dan pada musim kemarau sekarang masih disertai dengan beberapa kali berawan dan hujan.

“Saat ini semua orang memang merasakan suhu dingin terutama pagi hari hingga pada malam hari,”katanya.

Sementara itu, Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG, Agie Wandala menambahkan, fenomena dingin bukan merupakan pertanda peralihan musim. Karena, sebagian besar di wilayah Indonesia, termasuk Jawa Barat telah memasuki musim kemarau.

“Musim kemarau belum tentu tidak ada hujan, apalagi kita wilayah tropis, hujan tetap akan terjadi namun sifat hujan jauh lebih rendah,”tambahnya.

Menurut dia, pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara akan mengalami fenomena intrusi udara kering, ketika udara kering yang bersifat dingin dari wilayah selatan sampai ke wilayah Indonesia secara umum ke Pulau Jawa, akan timbul suhu dingin. Namun, ketika bertemu dengan daratan, pada menjelang pagi suhu menurun karena di selatan Jawa terjadi suhu lebih rendah dari biasanya dan itu hal yang wajar.

“Fenomena wajar, mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terutama warga yang berencana melakukan pendakian ke gunung. Karena itu, harus lebih ekstra persiapan bukan berarti kalau tidak hujan tidak dingin namun persiapan peralatan harus sesuai standar,”pungkasnya. (Amas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *