PANGANDARAN, (CAMEON) – Beberapa hari ini Kabupaten Pangandaran dihebohkan dengan berubahnya air laut di kawasan Tanjung Batu Mandi Pantai Pangandaran akibat tercemar tumpahan Solar dan Oli yang diduga dari Bangkai Kapal FV Viking yang diledakan oleh KKP hari Minggu (13/03/2016) lalu.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata menegaskan bahwa air laut di kawasan pasir putih berubah warna bukan karena tercemar Solar dan Oli. “Itu bukan Solar dan bukan Oli, melainkan limbah air buangan di got kapal tapi sekarang sudah bersih,” ujarnya kepada wartawan belum lama ini.
Jeje mengaku dirinya mendapatkan laporan adanya pencemaran laut dan warna air laut berubah menjadi hitam seperti yang di bicarakan di media sosial (Medsos). “Saya melihat apa yang sebenarnya terjadi dilokasi, karena di medsos kesannya luar biasa, tapi ketika saya cek ke lokasi ternyata tidak seperti yang digambarkan di medsos,” cetus Jeje.
“Tetapi apapun itu, kita akan tangani dengan pihak Kementerian, dan nantinya ketiga lubang bekas pengeboman akan kita tutup dengan cara di LAS. Selain itu, Solar yang masih ada di dalam kapal kita minta untuk di angkat,” terangnya.
Saat disinggung keberadaan bangkai Kapal FV Viking merusak Ekosistem laut, Terumbu Karang, Jeje dengan tegas menepis bahwa Terumbu Karang di kawasan tersebut sudah lama mati. “Sejak saya masih kecil pun terumbu karang di sini sudah mati dan kawasan ini mah sudah jadi daratan,” tepisnya.
“Untuk masalah ini saya harap semuanya jangan melihat dari satu sisinya saja, karena pihak KKP sedang mendesain bagaimana ini, tujuan kapal FV Viking di kandaskan di sini nantinya bisa jadi bagian wisata, contoh di Ancol kan ada restorant terapung, bisa saja bangkai kapal ini jadi restorant terapung juga,” pungkasnya. cakrawalamedia.co.id (Andriansyah)