News

Si Melon di Tasik Utara Harganya Rp 35 Ribu

137
×

Si Melon di Tasik Utara Harganya Rp 35 Ribu

Sebarkan artikel ini
Si Melon di Tasik Utara Harganya Rp 35 Ribu
Foto: seorang warga sedang memasak ketupat di tungku perapian. Hal ini dilakukan karena gas 3kg susah didapat

TASIKMALAYA, (CAMEON) – Sehari menjelang lebaran, gas bersubsidi 3 kg di wilayah Tasikmalaya Utara susah didapat. Kalaupun ada, harganya melambung tinggi.

Pantauan CAMEON di sejumlah kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya ini, seperti di Kecamatan Pagerageung, Sukaresik dan Jamanis, gas 3 kg ini raib dipasaran.

Sejumlah warung eceran yang biasanya menjual si melon ini tidak menjual. Bahkan, saat ditanya ketersediaan gas, para pedagang eceran menggelengkan kepala.

“Sudah dua hari tidak ada. Banyak  yang mencari juga. Nanti aja ke sini lagi,” kata Atikah (45) salah seorang pedagang eceran di kampung Pagerageung Kaler Kecamatan Pagerageung, Selasa (5/7/2016).

Ia mengatakan, gas si melon ini sulit didapatkan. Biasanya, dalam seminggu, warungnya di pasok gas 3 kg oleh agen sebanyak 2 kali.

Namun, sepekan jelang lebaran, pasokan gas subsidi tak kunjung datang. Ia pun mempertanyakan kondisi ini.

“Banyak yang nanyain. Kasian juga konsumen. Tapi bagaimana lagi. Barangnya tidak ada,” ujarnya.

Aisyah (40) salah seorang warga di Kampung Pamipiran Kecamatan Pagerageung mengeluhkan gas 3 kg yang langka sekaligus mahal harganya. Biasanya, si melon paling mahal diharga Rp 30 ribu.

“Sekarang pertabungnya sampe Rp 35 ribu. Itu juga harus nyimpan uang duluan di warung, booking lah,” ujarnya.

Berbeda dengan Mimin (48), warga Pagerageung lainnya. Mahalnya dan langkanya tabung gas 3kg membuat doa berpikir solutif.

“Pakai hawu (tungku) aja sekarang. Cukup pakai kayu bakar. Lebih irit daripada gas. Repot sih, tapi daripada enggak bikin ketupat. Pakai hawu masih bisa,” imbuhnya. (Ginan)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *