KOTA TASIKMALAYA (CM) – Terkait pemindahan tempat jualan, 140 pedagang kaki lima mengaku tidak mau direlokasi ke shelter. Menurut mereka, tempatnya masih belum layak untuk ditempati.
“Khawatir tak ada pengunjung, soalnya melihat fasilitas yang sekarang tidak strategis dan tidak menarik,” keluh salah satu PKL yang tidak mau dipindahkan, saat ditemui cakrawalamedia di Dadaha, Selasa (09/01/2018).
Hal senada dikatakan Ketua Koordinator PKL, Ade. Menurutnya, para pedagang kecil itu tidak akan bertahan lama, bisa dipastikan satu sampai dua hari mereka bakal pindah lagi.
“Pasalnya apa yang telah dijanjikan oleh pemerintah masih belum dipenuhi. Saya pernah mendengar ucapan Pak Wakil Wali Kota M Yusuf, pada saat melakukan monitoring pembangunan di wilayah Kecamatan Tawang tahun 2017. Waktu itu, ia menyuruh dinas terkait untuk memperbaiki shelternya, tapi kenyataannya masih begini,” terangnya.
Ade mencontohkan seperti tempat parkir, atap bangunan, juga listrik yang belum ada, termasuk akses jalan yang dijanjikan masih belum ada perubahan. Menurutnya, semua itu tidak sesuai dengan yang dijanjikan.
“Sayang bangunan ini hanya menghambur-hamburkan anggaran. Sebetulnya para PKL tidak susah kalau tempatnya layak. Buktinya sekarang pada saat direlokasi, mereka mau mengikuti keinginan pemerintah, tetapi sangat disayangkan janji akan diperbaiki tidak ditepati. Jangan salahkan PKL kalau satu atau dua hari lagi mereka pindah ketempat asal,” tandasnya.
Berbeda dengan pernyataan Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar, Budy Rachman. Ia mengatakan, 140 PKL cukup kooperatif, mereka mau dipindahkan ke shelter.
“Sebagai bentuk menghormati para PKL, kami juga langsung memerintahkan anggota Satpol PP agar ikut membantu kepindahan mereka, sekaligus memperlihatkan unsur kebersamaan antara pemerintah dan para pelaku pedagang kecil,” pungkasnya. (Edi Mulyana)