News

Serunya Peringatan HDI dan HKSN di Cimahi, Dari Menari Hingga Bernyanyi

123
×

Serunya Peringatan HDI dan HKSN di Cimahi, Dari Menari Hingga Bernyanyi

Sebarkan artikel ini
Serunya Peringatan HDI dan HKSN di Cimahi, Dari Menari Hingga Bernyanyi

CIMAHI, (CAMEON) – Memiliki keterbatasan secara fisik dan mental sepertinya bukan penghalang bagi anak-anak penyandang disabilitas di Kota Cimahi. Buktinya, dengan keterbatasan, mereka masih bisa menampilkan beberapa kreasi seperti bernyanyi dan menari.

Kreatifitas dari anak-anak diasbilitas tersaji saat peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tingkat Kota Cimahi yang digelar pada Jum’at (22/12/201/) di selasar Gedung B Pemkot Cimahi, jln. Rd. Demang Hardjakusumah.

Peringatan tersebut dibuka oleh Plt. Wali Kota Cimahi, Sudiarto dan dihadiri sekitar 150 anak penyandang disabilitas se-Kota Cimahi serta para orang tua dan pembimbing.

Dalam HDI HKSN tersebut, konsep yang dihadirkan ialah berupa games interaktif, pemeriksaan kesehatan terapis dan lain-lain.

Dikatakan Sudiarto, HDI dimaknai sebagai bentuk pengakuan pemerintah terhadap penyandang disabilitas, peneguh komitmen seluruh bangsa dan membangun kepedulian dalam mewujudkan kemandirian serta kesejahtraan disabilitas.

“Sejalan dengan komitmen itu, pemerintah, organisasi masyarakat sipil, institusi akademik dan sektor swasta didorong untuk bermitra dengan organisasi disabilitas dalam merencanakan kegiatan dan aksi nyata yang manfaatnya dapat dirasakan oleh penyandang disabilitas,” ujar dia saat ditemui usai membuka acara peringatan HDI dan HKSN tingkat Kota Cimahi, Jum’at (23/12/2016).

Diklaim Sudiarto, sudah cukup banyak upaya yang dilakukan pemerintah terhadap penyandang disabilitas. Namun, peningkatan jumlah disabilitas juga terjadi dikarenakan masih terbatasnya akses penyandang disabilitas terhadap pelayanan kesehatan, terapi medis dan rehabilitasi.

Selain itu, kata dia, kurangnya pengetahuan keluarga untuk melakukan upaya perawatan dan pengembangan potnesi penyandang disabilitas disebabkan karena keterbatasan kemampuan berusaha dan keterbatasan ekonomi.

“Hal itu turut menyebabkan tingginya angka penyandang disabilitas yang hidup dalam kondisi miskin” kata Sudiarto.

Perihal HKSN, lanjut Sudiarto, kesetiakawanan sosial masa kini adalah instrumen menuju kesejahtraan masyarakat melalui gerakan peduli dan berbagi dari dan untuk masyarakat baik sendiri atau bersamaan.

“Berdasarkan nilai kemanusiaan, kebersamaan, gotong royong dan kekeluargaan yang dilakukan terencana, terarah dan berkelanjutan menuju terwujudnya indonesia sejahtera,” imbuh dia.

Diharapkan dia, peringatan HKSN ini dapat menjadi alat pengungkit untuk menggerakan kembali nilai-nilai kesetiakawanan sosial yang ada di masyarakat. (Rizki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *