Menu

Mode Gelap
Mudik Bersama Polres Tasikmalaya; Ratusan Pemudik Merasa Terbantu dan Nyaman Hengky Tegaskan H-7 Perusahaan Wajib Bayar THR Tepat Waktu Nasib Para Mahasiswa STMIK Tasikmalaya; Wahid Minta Pemda Jamin Kelangsungan Pendidikan di Tengah Pencabutan Izin Operasional Proyek Dikuasai Pokir DPRD, Pengusaha Lokal KBB Menjerit Resahkan Masyarakat, Satlantas Polres Tasikmalaya Bakal Tindak Pengguna Knalpot Bising

Jawa Barat · 15 Feb 2017 01:34 WIB ·

Sejumlah Siswa Mendapatkan Pemotongan Dana BSM


					Sejumlah Siswa Mendapatkan Pemotongan Dana BSM Perbesar

BANDUNG BARAT (CAMEON)-Sejumlah pelajar SMP Karya Prestasi Mandiri Padalarang, Bandung Barat, mendapatkan pemotongan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM). Pemotongan tersebut diduga dilakukan oleh pihak kepala sekolah. Akan tetapi, dari sebanyak 200 orang murid penerima BSM hanya beberapa siswa yang mendapat potongan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, dari anggaran BSM sebesar Rp 750 ribu para murid mendapatkan potongan seperti administrasi, uang infaq, seragam dan uang buku yang belum lunas. Salah satu wali murid Dadang (56) menyesalkan hal tersebut.

“Waktos putra abdi kelas hiji smp, eta kenging bsm ngan teu dipasihkeun. Abdi kahoyongna normal komo deui abdi orang teu gaduh. (Apalagi waktu anak saya kelas 1 itu dapet, tapi tidak diberikan. Saya inginnya normal apalagi saya orang gak punya), ” terang Dadang kepada wartawan ditemui di Padalarang, Selasa (14/2/2017).

Dalam kesempatan tersebut pihaknya tidak banyak berkomentar. Pihaknya hanya ingin kejelasan mengenai hal tersebut.

Ditemui secara terpisah, Ketua yayasan Sri Wahyuni menjelaskan, di sekolag tersebut tidak ada anggaran untuk buku. Terkait BSM, pihaknya membantah adanya pemotongan kepada sejumlah siswa.

“Kalau di sini buku disesuaikan dengan kebutuhan anak saja. Tapi, kalau anak tanpa ada buku itu tidak bisa,” ucapnya.

Terkait pemotongan admistrasi dianggap hal yang biasa. Pihaknya mengajak agar bisa membandingkan dengan sekolah yang lainnya. Apalagi jika dibandingkan dengan sekolah negeri, sekolah negeri mendapatkan banyak bantuan.

Sedangkan sekolah swasta sangat jarang mendapatkan bantuan. Saat ini, pihaknya telah mengajukan kepada pemerintah setempat untuk pengajuan bantuan. Akan tetapi, masih belum mendapat respon positif.

Diakui olehnya sekolah yang dia pimpin ada banyak sejumlah kerusakan. Mulai dari wc dan sejumlah kaca kelas yang pecah. “Untuk bantuan siswa miskin ada banyak siswa miskin yang diajukan. Namun, hanya berapa orang yang teralisasi,” ucapnya.

Untuk masalah seragam memang menjadi beban orangtua. Hal tersebut terjadi pada rata-rata sekolah swasta. “Hal ini berbeda keadaan dengan sekolah negeri. Di mana untuk seragam sudah disiapkan,” pungkasnya. (Fajar)

Artikel ini telah dibaca 150 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Sosialisasi Perda Perlindungan Anak; Perhatian Bersama untuk Generasi Penerus yang Berkualitas

23 Mei 2023 - 21:19 WIB

Dua Pelaku Pemasok Obat Terlarang Di Bekasi Diancam 10 Tahun Penjara

24 Maret 2023 - 18:16 WIB

Antisipasi Kepadatan, Pelabuhan Merak Tidak Lagi Layani Sepeda Motor

24 Maret 2023 - 13:54 WIB

Berburu Takjil di Kawasan Cikarang Kabupaten Bekasi

23 Maret 2023 - 23:18 WIB

Terdaftar di Kemensos, Namun Tak Pernah Dapat Bantuan

25 Oktober 2022 - 08:17 WIB

Terdaftar di Kemensos, Namun Tak Pernah Dapat Bantuan

SMSI Jabar Gelar Rakerda Tepat di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

19 Agustus 2022 - 22:06 WIB

SMSI Jabar Gelar Rakerda Tepat di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
Trending di Jawa Barat