TASIKMALAYA (CM) – Dalam rangka rangkaian Pataka Ekpedisi Destana Tsunami yang dilakukan BNPB pusat mengenai Desa Tangguh Bencana Tsunami, melakukan kegiatan kepada sekolah-sekolah yakni Relawan Goes to School dengan mensosialisasikan bahkan diadakan pula simulasi terhadap para siswa-siswi yakni SDN Datar, SMK Kemaritiman dan lainnya, Selasa (06/08/2019).
Salah satu Siswa Sekolah Dasar Datar Cipatujah, Selfia (10) mengatakan, simulasi tersebut baru pertama kali diadakan oleh BNPB Pusat. “Mereka diberikan pemahaman bila terjadi gempa yakni para siswa harus melindungi kepala, masuk ke bawah meja, hindari kaca dan lari ke tempat terbuka dan mengiginkan alat pendeteksi tsunami terpasang di sejumlah desa atau titik pantai, kalaukan terpasang satu pendeteksi tsunami daerah lain dipastikan tidak akan mendengar bunyi srine pendeteksi,” ungkapnya
Sementara, Wakil Kepala SD Negeri Datar Cipatujah, Endang Supriatna mengungkapkan, kegiatan ssialisasi digelar lantaran belum pernah dilakukan oleh BPBD Kabupaten Tasikmalaya,” jelasnya.
Ia berharap pihak Pemkabt Tasik memperhatikan dan membangun benteng penghalang ataupun tanggul untuk sekedar mengantisipasi. “Jangan sampai terjadi air laut mengenai sekolahnya karena diantara sekolah negeri datar dengan pantai di perkirakan 20 meter terhalang jalan provinsi,” imbuhnya.
Kemudian, Kepala Desa Cipatujah, Sunaryo merespon baik dan menanggapi kegiatan yang dilakukan BNPB pusat. Menurutnya, sejak awal tahun 2006 Desa Cipatujah mengalami guncangan.
“Dan sekarang syukur alhamdulillah ada pembinaan sosialisasi dengan melibatkan unsur TNI, kepolisian itu yang kami harapkan karena masyarakat ada yang sadar dan tidak sadar, tujuannya yakni menyadarkan masyrakat, pemerintah harus tangguh, karena bencana datangnya secara tiba-tiba,” imbuhnya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada pihak penyelenggara kegiatan khususnya perguruan tinggi, dari pemerintah yang terlibat kegiatan ini sukses serta berjalan dengan lancar.
Bahkan, menurut Sunaryo yang memahami dan paham bencana di wilayahnya hampir 60%, dan sisanya seolah-olah tidak percaya dengan tingkat kesadarannya. “Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, masyarakat yang belum faham dan harus faham, sehingga para kepala desa, sekdes yang hadir disini untuk memafarkan kepada masyarakat,” pungkasnya. (anto)