News

Sampah di Sukamaju Jadi Barang Bernilai Ekonomis

208
×

Sampah di Sukamaju Jadi Barang Bernilai Ekonomis

Sebarkan artikel ini
Warga berdatangan menimbang sampah di Bank Sampah Sukamaju Sejahtera

BANDUNG BARAT (CM) – Bank sampah kini kian tak asing lagi di telinga masyarakat, terutama di Desa Sukamaju Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Selain memiliki beberapa manfaat bagi manusia dan lingkungan, seperti lingkungan lebih bersih juga  menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan. Di samping itu bisa membuat sampah menjadi barang ekonomis.

Selaku pengagas berdirinya Bank Sampah Sukamaju Sejahtera di Kp. Sukamaju, Toni Permana atau sering disapa Kang Toni, menegaskan bahwa bank sampahnya itu merupakan satu-satunya yang ada wilayah di Kecamatan Padalarang.

Dia bercerita, bank sampah Sukamaju Sejahtera didirikan berawal dari keprihatinannya terhadap sampah yang menjadi momok dan biang masalah bagi lingkungan. Setahun ke belakang, Toni mencalonkan diri menjadi Ketua RW 06 Sukamaju, sehingga memulainya mendirikan bank sampah tersebut

Pria separuh baya beranak tiga itu rela membagi tempat dengan bengkel las-nya untuk menampung sampah-sampah yang ditabungkan para ibu rumah tangga yang sekarang ini berjumlah 112 orang sebagai anggotanya.

Bank Sampah karya Toni buka setiap dua kali dalam seminggu. Seperti yang terlihat pada Jumat (11/05/2018). Dengan penuh semangat, kaum ibu di lingkungan setempat berdatangan menenteng karung berisi sampah untuk di timbang di bank sampah Sukamaju Sejahtera

“Setiap ibu rumah tangga punya buku tabungan. Uang pembelian sampah dimasukkan ke buku tabungan masing-masing,” imbuh Toni saat dijumpai di bank sampah yang di gagasnya, tadi siang.

Dikatakan Toni, dirinya dibantu oleh tiga temannya yaitu Yanti suryati, Tini Kartini dan Irma berjibaku mengorbankan waktu serta pikirannya di setiap jadwal bank sampah dibuka tanpa dibayar sepeserpun atau sukarela.

“Mendirikan Bank Sampah Sukamaju Sejahtera tidak semudah membalikan telapak tangan. Penuh dengan pengabdian dan pengorbanan, bahkan cacian dan makian yang menerpa,” ungkap Toni.

Menurutnya, banyak manfaat yang diperoleh dari bank sampah tersebut. Selain mengedukasi masyarakat supaya mampu mengelola sampah organik dan non organik, juga bisa mendapat penghasilan lebih dari sampah di lingkungan rumah. (Agus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *