TASIKMALAYA (CM) – Mantan Ketua DPC Partai Persatuan Pembanguna (PPP) Kabupaten Tasikmalaya, H. Ruhimat mengakui partainya kalah dalam Pemilu 2019. Akibatnya, kekuasaan di gedung parlemen harus rela direbut oleh Partai Gerindra yang meraih kursi terbanyak yakni 9 kursi. Sementara itu, PPP harus puas dengan meraih 7 kursi atau turun 2 kursi dari jumlah sebelumnya.
Menurutnya, meski PPP mengalami penurunan jumlah kursi di internal, namun masih memiliki peluang mendapatkan satu kursi pimpinan yakni Wakil Ketua DPRD. “Untuk itu harus sudah dipersiapkan, siapa kader yang nantinya akan menempati kursi tersebut. Tentunya, kader yang dipilih harus yang sudah berpengalaman dan memiliki kemampuan untuk duduk di kursi itu,” katanya, Rabu (24/04/2019).
Karena, lanjut Ruhimat, kursi pimpinan sangat penting, khususnya dalam mengawal jalannya pemerintahan. “Misal, H. Asop yang sudah memiliki pengalaman dan kemampuan,” ucapnya.
Dikatakan ia, bahwa Kondisi PPP saat ini harus menjadi bahan masukan bagi pengurus untuk segera melakukan evaluasi sekaligus “bebenah” agar tidak semakin terpuruk, mengingat kehilangan suara, selain faktor internal partai dan efek Pilpres juga masyarakat sudah bisa melakukan penilaian dan kritik terhadap PPP.
Tak hanya itu, kata Ruhimat, kehilangan dua kursi masih dikatakan beruntung, karena dinilai masih banyak masyarakat yang tetap memberikan kepercayaan kepada PPP. Dengan sisa kursi tersebut, sambung ia, masih berkesempatan meraih kursi pimpinan di DPRD dan AKD lainnya.
“Nah, hasil Pileg saat ini juga bagian dari kritik masyarakat terhadap PPP yang kerap disebut partainya masyarakat Kabupaten Tasikmalaya, sehingga harus menatap kedepan dengan segera bebenah, maka kondisi partai yang terjadi saat ini tidak akan berkelanjutan dan menyebabkan kehilangan suara. Masyarakat akan memberikan kepercayaan kembali terhadap PPP, karena sebenarnya masih mencintai PPP,” ungkap Ruhimat. (anto)