News

Rektor Asing, Bentuk Radikalisme

208
×

Rektor Asing, Bentuk Radikalisme

Sebarkan artikel ini

KOTA BANDUNG – Belum lama ini wacana impor rektor asing oleh Kemenristekdikti membuat geger publik. Beberapa BEM Universitas mulai menyatakan sikap tentang penolakan adanya rektor asing ini khususnya universitas yang sedang melaksanakan proses pemilihan rektor. Salah satunya Universitas Padjadjaran.

Menyikapi hal tersebut Ketua BEM Unpad sekaligus Koordinator Wilayah BEM Seluruh Indonesia wilayah Jawa Barat melihat lompatnya logika Menteri.

“Saya heran sama pak Menteri, tiba-tiba main impor saja. Narasi seperti ini kan bahaya, harusnya ketika alasannya karena belum optimalnya peningkatan mutu universitas, kan ada kesalahan menristekdikti juga kenapa tidak Menteri yang diganti asing. Lalu masalah universitas sedikit banyak juga ikut andil dengan Presiden,” ujar Imam Syahid, Ketua BEM Unpad. Jumat (9/8/2019).

“Nanti bagaimana jika ada narasi Presiden asing? Kan bahaya,” imbuhnya.

Imam menyebut, hal tersebut bukan solusi yang tepat untuk peningkatan mutu universitas, Presiden harus segera ambil sikap terkait wacana ini jangan malah membiarkan, bahkan mendukung.

“Jika pemerintah memang sepakat membasmi paham radikalisme, tolong perhatikan sesungguhnya paham seperti ini (impor rektor asing) juga bentuk radikalisme yang mengancam Bangsa,” tutur Imam.

Ia menambahkan bawa isu ini sudah menjadi bahan diskusi dari kawan-kawan Pengurus Inti BEM Seluruh Indonesia.

“Beberapa presiden mahasiswa dari universitas yang masuk ke dalam pengurus inti BEM SI juga sudah membahas hal ini. memang kita juga dalam proses diskusi untuk menyikapi hal ini.” tukasnya. (agus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *