PANGANDARAN (CM) – Maraknya informasi terkait covid-19 di Indonesia membuat warga berupaya agar tidak terpapar virus corona. Salah satunya dengan mengonsumsi jamu tradisional, yang dipercaya dapat meningkatkan daya tahan dan imunitas tubuh.
Di Pangandaran, Jawa Barat, misalnya. Warga beramai-ramai mendatangi salah satu penjual jamu tradisional, untuk meminum-minuman herbal dengan kandungan rempah seperti temulawak, jahe, kunyit, hingga sereh.
Banyak warga meyakini, jamu merupakan minuman berkhasiat yang diwariskan dari leluhur dan minim efek samping karena terbuat dari bahan-bahan alami.
Penjual jamu tradisional, Narti (59) warga Dusun Cikangkung, Desa Cikembulan, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, mengaku bahwa dirinya berhasil meracik jamu tradisional pencegah Corona.
“Setelah ramai adanya penularan Virus Corona, saya kini memperbanyak racikan jamu tradisional guna mencegah Corona,” ujarnya kepada wartawan disela-sela melayani pembeli disekitaran sekretariat KPU Pangandaran, Sabtu (21/03/2020).
Menurut Narti, jamu hasil racikan dirinya disebut jamu pencegah Corona karena bisa meningkatkan kekebalan tubuh.
“Ramuan jamu tersebut terdiri dari kayu manis, jahe emprit, kunyit, jahe merah, serai dan temulawak,”paparnya.
Narti mengungkapkan, dirinya menekuni jualan jamu racikan tradisional sejak tahun 1972 dengan cara berkeliling ke perkampungan di Pangandaran.
“Saya memproduksi jamu setiap pukul 03.00 WIB dinihari yang kemudian pada jam 06.00 WIB mulai berkeliling perkampungan,”kata Narti.
Sebelum ramai penyebaran Virus Corona, kata Narti, dirinya hanya memproduksi jamu untuk dijual ke konsumen dengan persediaan 15 liter setiap hari.
“Namun, sekarang saya setiap harinya mampu memproduksi racikan jamu tradisional untuk dijual sebanyak 20 liter lebih,”ucapnya senang.
Jamu racikan tradisional, buatan Narti yang juga mampu mencegah Corona itu dijual dengan harga Rp 4000 pergelas.
“Tetapi sejak ramai Virus Corona jadi perbincangan, karena permintaan jamu racikan tradisional pencegah Corona meningkat dari konsumen harga jualnya pun naik jadi Rp7000 pergelas, “pungkasnya. (Andriansyah)