KOTA TASIKMALAYA (CM) – Dinilai kurang transparan bahkan nyaris tak terdengar penggunaan anggaran penanganan Covid-19 hingga saat ini menjadi pertannyaan semua pihak termasuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Tasikmalaya, Rahmat Sugandar dari Fraksi PDIP.
“Yang menjadi pertannyaan saya dalam penanganan Covid-19 bukan soal efektif atau tidaknya PSBB, tapi soal penggunaan anggarannya. Masa hanya pemasangan portal pembatas menghabiskan ratusan miliar bahkan sampai 280 milyar. Sedangkan pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk para medis banyak yang menyumbang dari para pengusaha, agnia, dan para komunitas,” jelas Rahmat kepada media usai penyaluran bantuan sosial 1.000 paket sembako di Sekertariat Taruna Merah Putih (TMP), di Jalan Pasar Mambo, Senin (25/05/2020).
Sebagai anggota DPRD, ia tidak mau kecolongan dalam penggunaan anggaran Covid-19 terlebih luput dari pengawasan. Karena, lanjut Rahmat, ke luar masuk anggaran harus diawasi atau tidak bisa sendiri tanpa melibatkan DPRD.
“Saya sebagai anggota DPRD tahu berapa total anggaran, karena fungsi budgeting ada di DPRD. Artinya saya harus tahu yang 280 miliar anggaran tangani covid-19 dipakai apa saja? Kalau wali kota bilang penggunaan anggaran dibelikan ini itu. Tidak boleh seperti itu, bisa saja saya tidak setuju. Ini harus diperhatikan dan harus jelas kemana lari anggaran sebesar itu,” pungkasnya. (Edi Mulyana)