TASIKMALAYA (CM) – Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi, menginstruksikan seluruh jajaran puskesmas di wilayahnya untuk mengantisipasi kedatangan santri ke pondok pesantren.
BACA : Ikuti Anjuran Satgas Covid-19, Santri Ponpes Cipasung Mudik Bertahap
Hal tersebut dikatakan Tatang penting untuk mencegah penyebaran Covid-19 setelah para santri kembali dari daerahnya masing-masing, Selasa (25/05/2021).
“Penting dilakukan untuk mencegah penyebaran corona,” ujarnya.
Tatang menambahkan, diharapkan agar para santri saat kembali ke Tasikmalaya bisa membawa surat keterangan sehat yang menyatakan sudah dirapid antigen.
“Saya menerima laporan, ada juga Puskesmas yang justru me-rapid antigen di tempat (pesantren). Yang baik itu seperti itu,” katanya.
Beberapa Puskesmas tersebut diantaranya adalah Puskesmas Singaparna, Salopa dan Rajapolah. Dalam teknisnya, dari puskesmas turun melakukan rapid test antigen ke Pesantren.
“Jadi seluruh santri yang datang dirapid test antigen. Untuk alatnya pihak pesantren yang beli, kalau puskesmas sebagai pelaksananya. Mungkin karena para santri biasa menyisihkan uang untuk bayaran, jadi bayarnya dari sana, kan murah tidak sampai Rp 100 ribu,” jelasnya.
BACA : Pemkab Tasikmalaya Perbolehkan Santri Mudik dengan Syarat
Atang mengungkapkan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pengurus sejumlah pesantren di Kabupaten Tasikmalaya terkait antisipasi yang dilakukan pihaknya tersebut.
“Pihak pesantren mengerti dan memahami karena pada dasarnya tidak mau ada yang terpapar virus corona,” pungkasnya. (Ind)
