KOTA TASIKMALAYA (CM) – Unit Sat Sabhara Polres Tasikmalaya Kota berhasil mengamankan satu unit kendaraan minibus Mitsubishi SS Futura No Polisi Z 1264 YE yang kedapatan membawa 21 jerigen tuak mentah berisi 30 liter per jerigen, sehingga total semuanya kurang lebih 630 liter.
Pelaku diketahui berinisial E (48) asal Langen, dan H (43) asal Banjar. Mereka mengaku, jerigen tuak tersebut akan dipasok ke Kp. Lewo Kecamatan Bungursari dan Kp. Cinehel Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Sementara, sisanya ke daerah Rancah, Banjar.
“Pesanan dilakukan via telepon, untuk pengiriman dikirim sendiri ke tempat pemesanan, dengan harga per jerigen Rp.100 ribu. Sedangkan, keuntungan yang didapat untuk satu jerigen Rp. 40 ribu,” terang E.
Kemudian masih kata E, jadwal pengiriman dilakukan dua kali dalam satu minggu dan yang sekarang merupakan kedua kalinya. Pengirimannya sengaja pada malam hari karena dianggap aman dari pengawasan pihak kepolisian.
Wakapolres Tasikmalaya Kota, Kompol Widi Kurniawan, membenarkan, kejadian tersebut. Kedua tersangka berhasil diamankan oleh petugas kepolisian di Jalan Ir. H. Djuanda tepatnya depan eks Terminal Cilembang pada pukul 03.00 WIB, dan pada saat itu petugas sedang melakukan patroli.
“Diketahui ada satu unit kendaraan minibus yang mencurigakan. Setelah disambangi hingga dilakukan pemeriksaan dan dipintai keterangan, ternyata di dalam kendaraan minibus tersebut ditemukan barang bukti 21 jerigen minuman keras jenis tuak, dengan isi per jerigennya sekira 30 liter,” paparnya, disela ekspose di Mapolresta, Rabu (03/05/2018).
Menurut keterangan pelaku, kata Widi, bukti barang haram itu dibawa dari Kota Banjar dengan tujuan pengiriman Kota Tasikmalaya. “Kedua pelaku pemasok akan dikenakan sanksi tipiring. Berikutnya akan dilakukan pengembangan dan pendalaman,” ujarnya..
Dengan adanya penangkapan tersebut, pihaknya akan terus melakukan operasi, selain operasi miras, kriminalitas, termasuk juga petasan. Hal itu dilakukan, tegas Widi, demi menjaga kondusifitas masyarakat, apalagi sebentar lagi menjelang bulan Suci Ramadhan 1439 Hijriyah.
Widi mengharapkan, seluruh unsur mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat dan elemen lainnya dapat menjauhi hal-hal yang bersifat negatif. “Alangkah baiknya menyambut bulan suci Ramadhan diisi dengan kegiatan positif,” pungkasnya. (Edi Mulyana)
