KOTA TASIKMALAYA, (CAMEON)-Pelantikan pejabat dilingkungan Pemerintahan Kota Tasikmalaya sudah digelar, di Gedung Sukapura Dadaha, Selasa (3/1/2017). Namun, tak lantas semuanya terpuaskan.
BACA: Pelantikan dan Sumpah Pejabat Struktural Pemkot Tasikmalaya
Badan pertimbangan jabat dan kepangkatan di Kota Tasikmalaya memang bukan pemuas. Buktinya, usai pelantikan, tak sedikit para PNS alias aparatur sipil negara (ASN) mengeluh.
Mereka banyak yang berkeluhkesah. Terutama para PNS yang berada dalam struktural eselon lll dan lV. Bahkan, keluhan ini diterima CAMEON langsung disela pelantikan.
“Kesel, ngantuk berat, pengap, gerah, di tambah pingin merokok. Mending kalau golongannya saya naik, ini kan tidak,” keluh salah seorang PNS, yang enggan disebutkan namanya.
Selain mengeluhkan lamanya pelantikan, karena membacakan satu persatu dari ratusan orang, beberapa PNS malah mengeluh karena tak kunjung naik pangkat.
“Ini sudah sepuluh tahun golongan D (III D). Tapi tidak naik-naik. Coba kalau gak percaya tanya banyak temen-temen saya yang nasibnya sama seperti saya,” tutur pNS lainnya.
Pria yang badannya tidak gagah lagi ini mengeluh, karena merasa sudah bekerja maksimal. Mendedikasikan diri sebagai aparatur sipil yang teladan dan disiplin.
“Padahalkan saya sudah berupaya memperlihatkan kinerja. Sesuai dengan tugas yang saya emban. Kalau memang harus memberikan sesuatu (berupa uang), kami tidak mampu,” tegasnya.
Mengomentari keluhan ini, Sekda Idi S Hidayat hanya tersenyum simpul. Kemudian, ia menyampaikan pembelaan atas keputusan Baperjakat Kota Tasikmalaya.
“Tercatat lebih dari 20 Orang Aparatur Sipil Negara (ASN) belum naik golongan, namun bukan hanya golongan III D saja sepuluh tahun tidak naik, lebih dari itu, golongan A juga ada belum naik golongannya,” kata Sekda, kepada CAMEON, Selasa (3/1).
Idi menjelaskan, seharusnya para ASN ini berpikir dengan penuh positif. Usai gelaran sumpah janji pejabat struktural harusnya mereka lebih semangat.
Nah, apabila para ASN atau PNS ini mau naik pangkat, kata Idi, tunjukanlah dedikasi dan prestasi. Jangan hanya bisa mengeluh!
“Intinya mereka kalau mau naik golongan, harus memiliki rekam jejak dulu. Buktikan kinerjanya, kami tidak mau mereka golongannya tinggi, tetapi tidak memiliki kemampuan. Buat apa pangkat tinggi kalau hanya sebutan saja,” beber Idi. (Edi Mulyana)