KAB TASIKMALAYA (CM) – Puluhan massa yang mengatasnamakan Pilar Tunas Bangsa Junjung Loyalitas (Pitbul’s) Indonesia, menggelar aksi damai di Alun-alun Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (27/08/2020).
Aksi damai yang dilakukan massa merupakan bentuk penolakn tentang ajaran syiah untuk menjadi seorang pemimpin dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Tasikmalaya Desember 2020 mendatang.
Aksi tersebut mendapat pengawalan petugas kepolisian, sejumlah spanduk dibentangkan dan selembaran kertas dibagikan kepada para pengguna jalan serta pejalan kaki.
Dalam orasinya, puluhan massa meneriakkan penolakan terhadap calon kepala daerah yang menganut ajaran Syiah harus ditolak
“Kami mengajak masyarakat agar menolak keras calon pemimpin terutama dari aliran ajaran syiah di mana pun keberadaannya dan eksistensinya,” ujar Koordinator aksi Pitbul’s Indonesia, Dis Natalis, Kamis (27/08/2020).
Natalis berharap supaya di Pilkada Kabupaten Tasikmalaya bisa lancar dan harus mendukung supaya Pilkada mesti menghasilkan pemimpin yang memiliki jiwa baik dan sosok jujur dan mampu mengemban amanah rakyat.
“Jelang pelaksanaan Pilkada serentak 2020 masyarakat harus mendukung kegiatan dan mengawal kondusifitas supaya menciptakan suasana yang damai termasuk menjaga keamanan di Tasikmalaya. Namun, dengan berkembang ajaran Syiah menjelang pemilihan tersebut tentunya kami menolak secara keras,” tegasnya.
Menurut dia, pihaknya sangat mendukung pelaksanaan Pilkada yang jujur, adil, dan transpran guna mewujudkan Kabupaten Tasikmalaya aman, damai dan juga kondusif, serta mengharapkan kampanye kondusif.
“Kami akan memantau secara aktif penyelenggaraan Pilkada di Tasikmalaya dan menolak kampanye hitam bernuansa politik uang serta menolak dengan keras pemimpin dari ajaran syiah,” kata Natalis.
Menurut Natalis, pihaknya berharap masyarakat untuk berhati-hati dalam menentukan hak pilihnya pada saatnya nanti. Jangan sampai momen Pilkada dijadikan ajang berkembang ajaran Syiah di Tasikmalaya karena ajaran itu bisa memecah belah termasuk harus tetap mewaspadai kampanye hitam dan politik uang di masyarakat.
“Berkembangnya ajaran syiah di Kabupaten Tasikmalaya pada Pilkada 2020 jangan diberikan ruang dan masyarakat yang menjadi hak pilih pada 9 Desember nanti agar menolaknya serta hindari rayuan dan ajakan dengan berbagai bentuk. Kami berharap agar masyarakat tetap melakukan penolakan terhadap calon pemimpin yang tidak agamis dan menolak keras ajaran Syiah, ingat Tasikmalaya terkenal dengan selogan Kota Santri,” pungkasnya. (Amas)
Baca Juga : Bhabinkamtibmas dan Babinsa Bersinergi Dalam Pengamanan Pembagian BLT di Cigugur