KAB. TASIK (CM) – Lapangan Ujian Praktek pembuatan SIM C telah mengalami perubahan yang signifikan atas inisiatif Korps Polisi Lalu Lintas, sejalan dengan Keputusan Nomor 105/VIII/2023 tertanggal 4 Agustus 2023. Dalam perubahan ini, jumlah materi ujian yang sebelumnya lima telah disesuaikan menjadi empat.
“Ini adalah hasil konsekuensi dari Keputusan Kepala Korps Polisi Lalu Lintas (Kep Kakorlantas) Nomor 105/VIII/2023 tanggal 4 Agustus 2023 tentang Revisi Lapangan Uji Praktek SIM Golongan C,” kata AKP Abdhi Hendriyatna, Kasat Lantas Polres Tasikmalaya di Kantornya Kamis, 10 Agustus 2023.
Menurut dia, pada tahapan ujian praktik ini, sebelumnya terdapat lima materi ujian, sementara kini hanya terdapat empat materi ujian.
Ia menambahkan, transformasi materi ujian praktik SIM ini tampak dari perubahan drastis lapangan ujiannya. Sebelumnya, jarak tempuh dan lebar lintasan hanya setara dengan satu setengah panjang kendaraan, tetapi kini lapangan telah diperluas hingga mencapai dua setengah kali ukuran kendaraan.
Dalam lapangan ujian praktik SIM golongan C kali ini, fokus hanya terdapat pada tiga aspek, yakni uji trek lurus, kemampuan pengereman, serta keterampilan putar balik atau u-turn.
Sementara itu, ujian mengendarai melalui pola trek angka 8 telah digantikan dengan lintasan membentuk huruf S, dan komponen ujian melintasi jalur zig-zag ditiadakan.
Dampak dari perubahan ini mendapatkan respons positif dari masyarakat. Kesadaran akan pentingnya memiliki SIM semakin bertumbuh. Terlihat dari lonjakan 30 hingga 40 persen dalam jumlah pemohon SIM golongan C dibandingkan sebelumnya.
“Masyarakat menunjukkan semangat yang lebih besar dalam mengurus SIM C. Terjadi peningkatan sekitar 30 hingga 40 persen,” tambah Abdi.
Salah seorang calon pemegang SIM golongan C, Fadil Nugraha (19) yang tinggal di Desa Cintaraja, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, berbagi pengalaman pribadinya dalam mengikuti ujian.
Menurutnya, aturan baru dalam ujian ini telah membuat proses perolehan SIM C menjadi lebih lancar, namun tetap memastikan bahwa standar kompetensinya tetap terjaga.
“Kami berterima kasih kepada petugas yang telah memberikan kemudahan dalam proses ujian ini. Terutama, perubahan sistem yang dilakukan tidak melanggar aturan yang ada. Hingga saat ini, kami tidak menemui kendala yang berarti dalam tahapan ujian. Namun tentu saja, kualitas kemampuan mengemudi tetap diuji,” ungkap Fadil.