BANDUNG BARAT (CM) – Partisipasi masyarakat Kabupaten Bandung Barat (KBB) dalam menyampaikan keluhan dan aspirasi kepada pemerintah daerah menunjukkan tren peningkatan. Hal ini terlihat dari meningkatnya penggunaan Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) sepanjang semester pertama tahun 2025.
Berdasarkan data dari Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) KBB, tercatat sebanyak 90 aduan masyarakat masuk melalui platform nasional LAPOR di laman www.lapor.go.id sejak Januari hingga Juni 2025. Dari jumlah tersebut, 62 aduan telah ditindaklanjuti dan dinyatakan selesai, 16 masih dalam proses, dan 12 lainnya belum mendapat penanganan.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Diskominfotik KBB, Taufik Kurnaefi, menyebut bahwa masyarakat mulai aktif menggunakan platform ini untuk menyampaikan berbagai persoalan, mulai dari layanan publik, sarana dan prasarana, hingga infrastruktur.
“Keluhan-keluhan ini langsung kami teruskan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk segera ditindaklanjuti. Sebagian besar aduan itu sudah berhasil ditangani dengan baik,” ujar Taufik, Kamis (13/6/2025).
Ia menambahkan bahwa tren positif ini menunjukkan kesadaran masyarakat KBB yang semakin tinggi terhadap pentingnya menyuarakan aspirasi melalui kanal resmi pemerintah.
“Masyarakat KBB sudah banyak menggunakan LAPOR untuk menyampaikan aduan maupun laporan terkait pelayanan dan lainnya. Ini membuktikan bahwa sistem ini sudah dikenal dan dimanfaatkan dengan cukup baik oleh warga,” tambahnya.
Taufik menjelaskan bahwa sistem LAPOR merupakan bagian dari Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) yang dikembangkan oleh Kementerian PAN-RB. Sistem ini dirancang untuk memberikan kemudahan kepada warga negara dalam menyampaikan pengaduan tanpa harus melalui birokrasi yang panjang.
“Efektivitas sistem ini terletak pada mekanismenya yang langsung mengarahkan aduan kepada instansi yang berwenang. Semua laporan yang masuk otomatis diteruskan ke OPD terkait, dan proses penanganannya bisa dimonitor secara terbuka oleh masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, peningkatan partisipasi ini menjadi sinyal positif bagi pemerintah daerah dalam membangun kualitas pelayanan publik yang lebih baik. Kepercayaan masyarakat terhadap sistem pengaduan resmi juga dianggap sebagai bentuk pengawasan publik terhadap kinerja pemerintah.
“Dengan keterlibatan aktif masyarakat, kualitas pelayanan publik dan pembangunan daerah dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan,” tegas Taufik.
Diskominfotik KBB, lanjutnya, terus mendorong sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait manfaat serta tata cara penggunaan platform LAPOR. Pemerintah juga tengah mengkaji strategi untuk mempercepat penanganan aduan, termasuk peningkatan koordinasi antar-OPD dan optimalisasi sistem digital yang digunakan.
“Dengan semakin terbukanya ruang partisipasi publik, maka pembangunan di Kabupaten Bandung Barat ke depan akan semakin transparan, responsif, dan partisipatif,” pungkasnya.