Manasuka

Pengembangan Diri Melalui Membaca

144
×

Pengembangan Diri Melalui Membaca

Sebarkan artikel ini
Pengembangan Diri Melalui Membaca

BANDUNG, (CAMEON) – Pendidikan tidak terbatas hanya dengan empat dinding kelas saja, melainkan lebih luas dari itu, pendidikan adalah hidup, pengalaman-pengalaman positif dan konstruktif yang diperoleh manusia dalam hidupnya dapat dijadikan sebagai pendidikan.

Pengalaman pendidikan dapat diperoleh dimana saja. Bisa di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lainnya yang bersinergi membentuk kepribadian dan membantu tumbuh kembang anak hingga ia menjadi manusia dewasa terdidik dan mampu mendidik diri yang merupakan tujuan dari pendidikan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan upaya yang dilakukan oleh manusia dewasa untuk membimbing anak, menginternalisasikan nilai-nilai dan karakter positif, sehingga pada akhirnya anak akan tumbuh menjadi manusia dewasa yang memiliki kepribadian yang utuh.

Anak memang bukanlah manusia dewasa dalam bentuk mini, anak adalah anak, yang
harus diperlakukan sebagai anak. Ia lahir dalam keadaan yang tidak berdaya, sehingga ia harus dibimbing, dipahami, dan disediakan lingkungan edukasi yang ramah anak.

Tengoklah di Desa Margalaksana Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ada sebuah komunitas yang bernama Rumah Baca Ilmi. Komunitas yang didirikan pada 2015 ini adalah salah satu komunitas literasi yang berupaya mengambil peran sebagai lingkungan pendidikan non-formal dengan fokus terhadap pedagogi literasi bagi anak, yaitu usaha mendidik anak melalui kegiatan literasi.

Pendiri Komunitas Rumah Baca Ilmi, Nia Emilda (29) menuturkan, kegiatan utama yang dilakukan Rumah Baca Ilmi ialah memfasilitasi buku bacaan yang layak buat anak. Selain dari kegiatan membaca, komunitas ini juga menyelenggarakan kegiatan pengembangan diri bagi semua anak.

“Para anggota Rumah Baca Ilmi akan belajar banyak hal, seperti menulis, menggambar, mewarnai, cerdas cermat, puisi, bernyanyi, dan lainnya,” kata Nia.

Beragam kegiatan yang ada di Rumah Baca Ilmi kata dia, dikemas untuk mencapai tujuan membudaya kegiatan literasi yang pedagogis, yaitu kegiatan yang penuh dengan nilai-nilai dan makna, tidak sekadar membaca, tapi anak-anak juga mampu mendapatkan pengetahuan yang luas dari kegiatan membaca, dan mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami berkeyakinan dengan pendekatan yang persuasif terhadap anak dan masyarakat sekitar bahwa aksi gemar membaca yang merupakan salah satu nilai pendidikan karakter bangsa dapat diimplementasikan melalui budaya literasi yang pedagogis dan ramah anak,” paparnya.

Saat ini Rumah Baca Ilmi memiliki sedikitnya 63 orang anak dengan rentang usia tiga sampai 12 tahun atau usia Pendidikan Anak Usia Dini (Paud), Taman Kanak-Kanak (TK), dan Sekolah Dasar (SD). Selain dari anggota tetap, Rumah Baca Ilmi juga kerap kali dikunjungi oleh anak-anak dan sejumlah guru Paud, serta masyarakat luas yang bukan anggota tetap.

“Kegiatan rutin kita laksanakan setiap Sabtu dan Minggu. Untuk hari Senin sampai Jumat, disesuaikan dengan waktu anak-anak selesai sekolah dan waktu pengelola dan penanggung jawab pulang dari tempat kerja,” katanya.

Lebih lanjut dia menambahkan, ada sedikitnya 400 eksemplar buku anak yang disedikan oleh Komunitas Rumah Baca Ilmi. Dari jumlah tersebut kata dia, koleksi buku dan fasilitas lain yang disedikan merupakan koleksi pribadi dan sumbangan dari beberapa kerabat yang peduli terhadap budaya literasi anak.

“Kami tetap mengupayakan membeli buku yang layak untuk anak, menyisihkan dari gaji bulanan, sedikit demi sedikit untuk menambah koleksi buku bacaan. Kami juga akan selalu berusaha menambah jumlah koleksi buku bacaan yang dapat dimanfaatkan oleh anak-anak di Rumah Baca Ilmi,” ucapnya.

Soal respons dari anak-anak, dia menilai animo anak-anak ini terbilang sangat tinggi, sebab di wilayah sekitar belum ada Rumah Baca atau tempat sejenis yang memfasilitasi buku bacaan untuk anak, kecuali perpustakaan di sekolah.

“Kalau saya lihat responsnya sangat bagus. Ini bisa menjadi penyemangat dan kekuatan bagi kami untuk secara konsisten membudayakan literasi yang pedagogis,” imbuhnya.

Ke depannya dia berharap Rumah Baca Ilmi mampu mewadahi animo anak-anak dan masyarakat sekitar terhadap budaya literasi, mendampingi tumbuh kembang anak-anak dalam lingkungan non-formal, serta dengan segenap jiwa dan raga mampu menyelenggarakan kegiatan literasi yang pedagogis, sebagai persembahan Rumah Baca Ilmi untuk Anak Negeri. cakrawalamedia.co.id (Kky).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *