Kolom

Pengembangan Desa Wisata Demi Memulihkan Ekonomi, Mungkinkah?

570
×

Pengembangan Desa Wisata Demi Memulihkan Ekonomi, Mungkinkah?

Sebarkan artikel ini
Pengembangan Desa Wisata Demi Memulihkan Ekonomi, Mungkinkah

Ekonomi merupakan sektor yang sangat penting dalam menopang roda kehidupan. Di tengah kondisi pandemi pemerintah melakukan berbagai upaya untuk memulihkan ekonomi yang sedang lesu, diantaranya lewat sektor pariwisata.

Dilansir dari tribunnews 20/01/20 bahwa pemprov Jabar akan berkolaborasi dengan Menparekraf (Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif,red) Sandaiga Uno, untuk memulihkan ekonomi Jabar akan menggenjot lewat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif karena Jabar mempunyai potensi mendatangkan 62 juta wisatawan tapi semenjak pandemi hanya bisa 4 juta wisatawan mancanegara itu pun dengan usaha “setengah mati”.

Sektor pariwisata dan ekonomi memang mengalami penurunan yang signifikan di tengah pandemi ini. Pemerintah pun tidak berdiam diri usaha untuk memperbaiki ekonomi dengan kebijakan yang diambil di sektor pariwisata karena Jabar punya daya tarik alamnya yang luar biasa. Dengan menggaet Menparekraf berharap bisa memulihkan ekonomi Jabar.

Menurut Saindaga Uno “Saya hanya titip desa wisatanya kita kembangkan secara totalitas. Selain desa wisata, program CHSE akan kita tingkatkan. Serta tidak ketinggalan adalah pembangunan creative center serta dukungan penyelenggaraan event,”. (Tribunnews.com 20/01/21)

Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku sedangkan program CHSE adalah salah satu terobosan baru yang diluncurkan oleh pemerintah. CHSE adalah penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).

Pemerintah meyakini pariwisata dan ekonomi kreatif adalah sektor yang paling kuat khususnya untuk Indonesia dan generasi milenial. Berharap dengan dukungan Pak Menteri, khususnya Jawa Barat bisa selalu terdepan,” Apalagi didukung dengan program CHSE maka desa wisata pun akan terwujud.

Digenjotnya pariwisata melalui kolaborasi dan inovasi untuk ekonomi masyarakat tidak akan pernah terwujud. Pasalnya, yang akan merasakan dampaknya hanyalah segelintir orang saja yaitu para korporasi dan pemilik modal. Inovasi dan kolaborasi nampaknya hanya kamuflase yang digunakan untuk menutupi kegagalan ekonomi kapitalisme, yaitu gagal memulihkan ekonomi di tengah wabah.

“Penggenjotan pariwisata dalam sistem ekonomi kapitalisme dengan kebijakan yang dibuat berupa investasi hanya akan menguatkan liberalisasi ekonomi,” sebutnya dalam rilis yang masuk kedapur redaksi cakrawalamedia, Sabtu (30/1/21).

Wisata desa yang seharusnya demi masyarakat setempat justru menjadi bancakan para korporasi, untuk mengembangkan bisnisnya. Liberalisasi di berbagai bidang termasuk ekonomi, alih-alih meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, justru yang ada penduduk setempat semakin terpinggirkan karena tidak mampu bersaing dengan korporasi yang memiliki modal lebih besar.

Berbeda halnya di dalam sistem Islam, sektor pariwisata dikelola dengan baik namun bukan dalam rangka ajang bisnis apalagi dijadikan sumber pendapatan untuk kas negara. Dalam konsep Islam, semua harus dikelola dengan berbasis hadlarah Islam (mengacu pada filosofi pandangan Islam).

Jika pun ada pembangunan, itu merupakan bentuk perawatan saja. Tidak lantas dijadikan sebagai basis usaha dan ekonomi. Karena negara yang menerapkan syari’at Islam pada prinsipnya sudah memiliki kas keuangan yang berlebih dari sektor pengelolaan sumber daya alam, dari kepemilikan negara, dan zakat.

Adapun, program menarik perhatian wisatawan hanya untuk menikmati keindahan alam semata. Serta dalam rangka tujuan dakwah dan propaganda. Agar terbangun keimanan yang kokoh, sehingga menemukan cinta sejatinya kepada Rabb-Nya, ketika merasa takjub mengamati keindahan ciptaan-Nya.

Penulis: Yuyun Suminah
Member Komunitas Menulis Revowriter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *