CIMAHI, (CAMEON) – Pengamat Politik Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Arlan Sidha menilai kinerja Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Cimahi lambat dalam penanganan penertiban alat sosialisasi para calon wali kota yang dipasang sebelum penetapan.
Menurutnya, kalau sudah ada rapat koordinasi dengan para pasangan calon mengenai penurunan alat sosialisasi, seharusnya sudah bisa dilakukan. Malah, tujuh hari berlalu dari rapat yang disepakati, alat sosialisasi masih menempel di beberapa sudut Kota Cimahi.
“Memang langkah yang diambil Panwas agak sedikit lambat kalau memang sebelumnya ada surat edaran untuk segera mencabut (alat sosialisasi),” kata Arlan saat dihubungi, Jumat (11/11/2016).
Sebelumnya, tepatnya 4 November 2016, Panwaslu Kota Cimahi bersama para tim kampanye pasangan calon mengadakan rapat koordinasi untuk menurunkan alat sosialisasi sebelum penetapan.
Dalam rapat tersebut, disepakati bahwa masing-masing tim kampanye akan menurunkan sendiri alat sosialisasi. Tapi, pada kenyataannya, 7 hari berlalu, spanduk atau tempelan sosialisasi lainnya yang berhubungan dengan politik masih terpampang di beberapa jalan Cimahi.
“Panwas harus segera mencabut tanpa harus konfirmasi terlebih dahulu kepada calon,” ujar Arlan.
Masih maraknya tempelan sosialisasi para calon yang belum diturunkan, Arlan memiliki dua perspektif mengenai hal tersebut. Pertama, ada kekhawatiran adanya salah paham di antara ketiga pasangan calon dan yang kedua, kesadaran dari ketiga pasangan calon dalam menurunkan alat sosialisasi masih kurang. (Rizki)