BANDUNG, (CAMEON) – Untuk melakukan salah satu Tri Dharma perguruan tinggi, Sekolah Ilmu Teknologi dan Hayati Program Rekayasa (SITH-R ITB) Bandung yang tergabung dalam jurusan Post Harvest Technology melakukan kegiatan mengabdi kepada masyarakat dengan menggalang donasi.
Penggalangan donasi ini nantinya akan mereka salurkan kepada Pondok Yatim Al-Furqon, Cisarua Lembang Kabupaten Bandung Barat (KBB).
“Kami sangat senang sekali dan mudah-mudahan Prodi kami bisa diterima masyarakat, serta ilmu yang kami bagikan bisa diaplikasikan secara langsung oleh masyarakat khususnya para santri dan santriawan Pondok Yatim Al-Furqon,” kata Ketua Pelaksana Pasca Panen Berbagi (PAGI), Albi Arjani.
Dikatakan Albi, tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah Pasca Panen Berbagi (PAGI). Selain menyalurkan donasi, para mahasiswa juga melakukan sejumlah aktivitas yang mengasyikan bagi sejumlah santriawan dan santriwati yang ada di tempat tersebut.
Beberapa kegiatan itu di antaranya, pemberian motivasi kepada seluruh santriawan dan santriwati untuk membentuk karakter pribadi, memberikan informasi tentang berbagai hal yang dilakukan setelah pasca panen agar terus bisa dapat berkesinambungan, senam semangat, game, dan lainnya.
“Menurut saya responnya sangat positif dari para santri dan pengurus pondok. Acara ini diikuti oleh 100 orang santri dan santriwati memberikan warna baru dan suasana yang jarang ditemui oleh para penghuni pondok, senyum dan tawa bahagia turut menghiasi kebahagiaan mereka,” tuturnya.
Apa yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa ini, tentu saja merupakan kegiatan yang cukup positif untuk melaksanakan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Prodi atau jurusan yang baru dibentuk pada 2015 ini, pihaknya ingin mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari mahasiswa di kampus.
“Yang paling penting bisa memajukan potensi hayati yang ada di Indonesia mencakup pertanian, perhutanan, dan perikanan,” ujarnya.
Sesuai dengan namanya, kata Albi, prodi Teknologi Pasca Panen memiliki tujuan untuk bisa mengembangkan produksi hasil pertanian, perikanan, dan perhutanan setelah masa panen. Maka itu, lanjut dia, dalam rangkaian kegiatan donasi yang dilaksanakan di Pondok Yatim Al- Furqon, para mahasiswa bisa berbagi ilmu bagaimana cara mengolah hasil-hasil pertanian dan perkebunan pasca panen, bagaimana cara mengelola agar bisa terus berkesinambungan.
“Tujuan utama kami dalam kegiatan ini, kami akan menjadikan Pondok Yatim Al-Furqon sebagai lokasi binaan dari prodi Teknologi Pasca Panen melihat berbagai potensi yang ada di sekitar lingkungan pondok yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan, dan hasilnya akan dapat dinikmati oleh seluruh santriawan dan santriwati serta seluruh penghuni pondok,” paparnya.
Melalui kegiatan ini, dia berharap bisa memberikan manfaat kepada masyarakat tentang berbagai hal yang harus dilakukan untuk mengembangkan hasil pertanian, perikanan, dan perhutanan pasca panen dan bisa menjadi pioneer pertama di Indonesia.
“Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat, selain kita sebagai mahasiswa menjalankan kewajiban kita kepada masyarakat, juga kita belajar beramal serta meningkatkan kualitas dan potensi yang ada dalam diri kita,” tambahnya. (Kya)