KOTA TASIKMALAYA (CM) – Miris, dihari AIDS sedunia penderita HIV AIDS yang terdata di Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya sampai dengan hari ini mengalami peningkatan cukup signifikan. Secara akumulatif sebanyak 788 kasus. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat.
“Dengan adanya peningkatan tersebut, tentunya harus menjadi perhatian semua pihak. Karena diangka 788 itu belum terekspos semua. Mungkin saja lebih dari 788 kasus. Data ini baru kita lihat sejak 2018 sebanyak 99 kasus. 2019 sebanyak 107 kasus baru. 2020 masih ada waktu satu bulan lagi baru di angka 81 kasus. Kemungkinan lebih dari tahun sebelumnya,” jelas Uus kepada media di ruang kerjannya Selasa (1/12/2020).
Uus menyebutkan, hari Aids sedunia sekarang ini harus dijadikan momentum oleh kita semua. Pasalnya penularan HIV AIDS itu tidak melihat latar belakang jenis kelamin atau usia. Karena tidak tertumpu pada golongan usia atau jenis kelamin. Usia 1 tahun sampai 10 tahun sudah ada yang tertular, termasuk kelompok usia 11-20 tahun sekarang ini kurang lebih sebanyak 14 kasus. Kelompok usia produktif 21-30 tahun jumlahnya sudah 80 kasus lebih. 31-40 tahun 49. Usia 41-50 tahun 30 kasus. Sebagian besar kasus HIV ini didominasi oleh usia produktif.
“Saya khawatir ketika HIV AIDS tidak tertangani dengan baik dikhawatirkan akan muncul menjadi gejala oda secara otomatis akan menurunkan tingkat produktifitas mereka. Sekarang penularannya tidak hanya dari penjajak pekerja seksual, jarum suntik, ibu rumahtangga saja. Akan tetapi tertinggi dapat tertular dari kelompok penyimpangan prilaku seksual laki-laki dengan laki-laki,” jelasnya.
Uus menambahkan, untuk mencegah dan mengetahui, kita sekarang sedang berupaya menscreening dini terhadap masyarakat terutama kepada ibu hamil dan sekarang sudah berjalan di beberapa Puskesmas.
“Ada beberapa langkah untuk mencegah prilaku pertama harus menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehata (PHBS). Bukan berarti membiarkan, menyuruh prilaku seks komersil untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun bagi kelompok tersebut diharapkan lebih mengutamakan PHBS,” pungkasnya. (Edi Mulyana)