CIMAHI, (CAMEON) – Pemerintah Kota Cimahi membantah ada anggaran yang mengendap di bank. Berdasarkan data yang dirilis pemerintah pusat, anggaran Kota Cimahi yang mengendap mencapai Rp 1, 52 triliun.
Bantahan tersebut dilontarkan Sekretaris Daerah Kota Cimahi, Muhammad Yani. Ia mengaku kaget dengan data yang dikeluarkan pusat. Sebab, menurutnya, anggaran yang mengendap tidak sebesar itu.
“Saya pikir itu salah menampilkan, saya juga cek, dan bagian keuangan katanya sudah mengecek. Mungkin itu kesalahan penampilan saja,” terangnya saat ditemui kemarin.
Dikatakan dia, dana sebesar Rp 1,52 triliun merupakan angka rencana belanja dalam APBD tahun 2016.
“Itu angka yang salah, angka yang disebutkan pemerintah pusat itu adalah APBD Kota Cimahi tahun 2016,” terangnya.
Hingga bulan Juni 2016 ini, penyerapan anggaran dari APBD Kota Cimahi sudah mencapai 32%. Jadi, menurut Yani, tidak mungkin anggaran yang mengendap sebesar itu.
“Kalau APBD kita sudah terbelanjakan sekitar 32 persen, berarti sekarang sisanya dikisaran Rp. 900 milliar sampai Rp. 1 triliun,” terangnya.
Dalam waktu dekat ini, kata dia, pihaknya akan mengklarifikasi perihal endapan dana tersebut. Hal itu dilakukan aga tidak terjadi kesalahpahaman kedepannya.
“Saya sudah memerintahkan bagian keuangan untuk konfirmasi ke Kementerian Keuangan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi blakblakan mengungkap sejumlah daerah yang masih menyimpan sejumlah besar anggaran belanjanya di Bank. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menempati ranking tertinggi dengan nilai simpanan Rp 13,9 triliun, diikuti Jawa Barat (Rp 8 triliun), Jawa Timur (Rp 3,95 triliun), Riau (Rp 2,86 triliun), Papua (Rp 2,6 triliun), Jawa Tengah (Rp 2,46 triliun), Kalimantan Timur (Rp 1,57 triliun), Banten (Rp 1,5 triliun), Bali (Rp 1,46 triliun), Aceh (Rp 1,4 triliun).
Sementara, pemerintah kota menempati peringkat pertama yakni Medan (Rp 2,2 triliun), disusul Surabaya (Rp 1,8 triliun), Tangerang (Rp 1,6 triliun), Cimahi (Rp 1,5 triliun), Depok (Rp 1,3 triliun), Semarang (Rp 1,1 triliun), Magelang (Rp 1,1 triliun), Tangerang Selatan (Rp 1 triliun), Serang (Rp 948 miliar) dan Mojokerto (Rp 917 miliar). cakrawalamedia.co.id (Rizki)