CIMAHI, (CAMEON) – Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kota Cimahi, kembali mengajukan pembuatan jembatan atau double track di Leuwigajah. Menurut Sekretaris Bappeda Kota Cimahi Chanifah Listiyarini, rencananya jembatan dikerjakan pada 2018.
“Pemkot Cimahi sudah beberapa kali mengajukan pembuatan jembatan baru ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, tapi tak kunjung terealisasi,” kata Chanifah kepada wartawan, Senin (20/3/2017).
Alasan tidak kunjung terealisasi pada 2016, sebab anggaran yang dipergunakan terlebih dahulu untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016. Untuk tahun ini, anggaran dibatalkan karena anggaran dialihkan untuk tata kelola SMA/SMK.
Di sisi lain, pihaknya tidak bisa menganggarkan karena pembuatan jembatan berada di jalan provinsi Jawa Barat. “Kita tidak bisa menganggarkan dari APBD kota, karena itu adalah jalan provinsi,” tandas dia.
Sementara menurut Menurut Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Cimahi, Ruswanto, kemacetan di bunderan Leuwigajah menuju Nanjung dan sekitarnya sangat sulit diurai, apalagi jika jam sibuk.
Seperti diketahui, di sana hanya ada satu jembatan penghubung yang hanya memuat dua kendaraan saja. Hal tersebut tentunya tidak sesuai dengan volume kendaraan yang semakin bertambah, khususnya di jam-jam sibuk.
“Kami mengharapkan peningkatan kapasitas dan jembatan yang menuju arah Nanjung ke Cimahi dan sebaliknya ditingkatkan dengan melebarkan jembatan,” ungkapnya.
Diklaim Ruswanto, berbagai upaya sudah dilakukan Dinas Perhubungan untuk mengurai kemacetan di sekitaran bunderan Leuwigajah, diantaranya dengan managemen dan rekayasa lalu lintas.
Meski begitu, diakui Ruswanto, rekayasa dan managemen lalu lintas belum maksimal untuk mengurasi kemacetan. “Pada hari dan jam kerja kendaraan-kendaraan barang dibatasi pergerakannya. Untuk pagi jam 06.00-jam 08.00 WIB, sore jam 16.00-18.00 WIB, sehingga lalu lintas yang menuju ke arah Leuwigajah bisa dikurangi,” pungkasnya. (Putri)