News

Pasca OTT KBB, Kantor Pemda Sepi, PNS Kompak Diam

168
×

Pasca OTT KBB, Kantor Pemda Sepi, PNS Kompak Diam

Sebarkan artikel ini
Pasca OTT KBB, Kantor Pemda Sepi, PNS Kompak Diam
Foto: Ruangan Dinas Indag KBB terlihat sepi hari ini

BANDUNG BARAT (CM) – Berita tentang aksi KPK yang melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (10/04/2018) petang kemarin, telah menghipnotis para pegawai dan suasana kerja di kantor Pemda tersebut.

Wabilkhusus setelah disegelnya ruangan Dinas Perindustrian Perdagangan dan UMKM, suasana kerja di kantor tersebut nyaris hening meski ada beberapa manusia. Pantauan CAMEON sepanjang Rabu (10/4), suasana di lingkungan Kantor dinas tersebut terasa hambar.

Sejak pagi, terlihat sebagian pegawai di kantor Indag dan UMKM itu ada hilir mudik. Namun uniknya, raut muka para pegawai seperti yang terlihat tidak berenergi.

Mengenai hal tersebut para pegawai tidak ada yang mau memberikan keterangan sedikitpun. Bahkan terkesan menghindar dan tidak mau menjawab pertanyaan kepada setiap wartawan yang datang menghampiri.

“Sudah lebih dari sepuluh orang kami tanya, tidak ada yang menjawab,” kata beberapa wartawan yang ada di sekitar Komplek kantor Idag tersebut.

Sehari sebelumnya di kantor tersebut, Kepala Dinas setempat Weti Lembanawati digiring KPK dibawa ke Jakarta. Adapun kantor dinasnya, terlihat disegel dan terkunci rapat.

Kabar mengenai OTT KPK ini sempat simpang siur. Terutama mengenai kepastian Bupati Abubakar ikut ditahan KPK bersama tujuh orang lainnya yang terjaring operasi tersebut.

Namun tak lama berselang setelah kabar itu beredar, Abubakar langsung menggelar konferensi pers di rumah pribadinya di Lembang, bahwa dirinya tidak ditangkap KPK dan kini tengah konsentrasi pada pengobatan kesehatan dirinya.

Hingga Rabu (11/4) ini, Abubakar dijadwalkan menjalani kemoteraphi di RS Boromeus Kota Bandung. Proses pengobatan orang nomor satu di KBB ini menjadi penegas bahwa dia tidak ditahan KPK.

Meskipun pada akhirnya, pemeriksaan kesehatan Abubakar di RS tersebut mendapatkan pengawalan dari KPK dan polisi. Lembaga penegak hukum ini menunggu proses pengobatan yang tengah dilakukan.

Kepada wartawan, Juru Bicara KPK Febri Diansyah menegaskan bahwa pihaknya mengharapkan tim dokter dapat menjalankan tugas secara profesional. KPK pun meminta tidak ada pihak-pihak yang menghalangi pelaksanaan tugas KPK.

“Atas dasar kemanusiaan, tim mempertimbangkan untuk tidak membawa bupati malam tadi ke Jakarta, dan meminta Bupati membuat surat pernyataan,” kata Febri seraya menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan awal terhadap Abubakar di rumahnya. (Agus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *