BANDUNG, (CAMEON) – Paguyuban Mahasiswa Sastra Sunda (Pamass) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unpad menyelenggarakan Pasanggiri Monolog Basa Sunda bagi pelajar SMA/SMK/setara di Jawa Barat. Kegiatan yang digelar Senin (3/10) hingga Jumat (7/10) bukan pertama kali. Tahun ini merupakan kegiatan yang ketiga kalinya, sekaligus peringatan ulang tahun Pamass ke-52.
Menurut Ketua Pelaksana, Riki Nawawi, kegiatan ini diikuti oleh 38 peserta dari 24 sekolah se- Jawa Barat. Kegiatan ini bermaksud untuk mengenalkan monolog bahasa Sunda kepada masyarakat, khususnya Jawa Barat.
“Jadi dengan digelarnya acara ini semoga ke depannya masyarakat bisa menikmati dan bisa tahu (monolog bahasa Sunda),” kata Riki disela-sela kegiatan, belum lama ini.
Lebih lanjut, saat ini perkembangan monolog bahasa Sunda belum sebaik yang berbahasa Indonesia. Kegiatan ini digelar sebagai bagian dari upaya melestarikan budaya Sunda. Hal ini juga sesuai dengan tekad Pamass untuk dapat terus bermanfaat langsung pada masyarakat.
Menurut Riki, saat ini kesusastraan remaja berbahasa Sunda masih kurang. Dengan digelarnya kegiatan ini, diharapkan dapat menambah pustaka sastra remaja Sunda. Selama ini, naskah monolog pun kebanyakan merupakan saduran dari karya sastra lain.
Bukan dibuat khusus sebagai naskah monolog. “Kegiatan ini juga diharapkan dapat mengenalkan kembali bentuk teater monolog,” harap Riki.
Pada tahun ini digelar juga kompetisi menulis naskah monolog berbahasa Sunda. Kegiatan tersebut digelar Januari-Maret 2016 lalu bertema ‘Kahirupan Rumaja Kiwari’ diikuti 21 peserta ini. Akan tetapi, 12 naskah terbaik yang kemudian dipentaskan oleh para peserta Pasanggiri Monolog Basa Sunda tersebut.
Dua belas naskah terpilih itu pun dikumpulkan dalam satu buku, dengan judul “Kuda Waja: Antologi Naskah Monolog Sunda”. Buku tersebut diluncurkan pada penutupan Pasanggiri Monolog Basa Sunda di Pusat Studi Bahasa Jepang (PSBJ) FIB Unpad, Jumat (7/10).
“Buku ini merupakan (kumpulan naskah monolog) bahasa Sunda yang pertama di dunia,” ujar Riki.
Senada dengan Riki, Wakil Dekan I FIB Unpad, Mumuh Muhsin Zakaria mengungkapkan, bahwa kegiatan ini merupakan suatu upaya dalam melestarikan bahasa Sunda. “Mudah-mudahan setiap tahun kegiatan ini terus meningkat kualitasnya, juga kuantitas dari pesertanya,” harap Mumuh. cakrawalamedia.co.id (Nta)