TASIKMALAYA (CM) – Masa new normal saat ini disikapi lesu oleh para pedagang sayuran. Harga sayuran saat ini memang stabil, namun daya beli masyarakat turun drastis.
Mang Deden (42), salah seorang penjual sayur keliling di wilayah Indihiang mengungkapkan, harga sayuran sebenarnya sejak awal puasa normal. Bahkan kata dia, tidak ada keluhan mengenai harga-harga sayuran dan daging.
“Sayuran normal. Malah harganya sekarang cenderung turun. Kecuali bawang merah aja, harganya masih Rp 40 rb/kg,” katanya saat ditemui di Pondok Indihiang Permai (PIP), Sabtu (06/06/2020).
Begitupun harga daging, kata dia, cenderung normal juga. Misalnya daging ayam masih diharga Rp 40/kg. Sementara daging sapi, masih dianggap wajar diharga Rp 115rb/kg.
“Yang turun justru pembeli. Daya beli konsumen kurang. Sekarang nggak dikelilingi ibu-ibu lagi,” imbuhnya.
Mang Deden menyebutkan, sejak puasa kemarin dampak Covid-19 belum begitu terasa. Ibu-ibu yang biasa membeli masih banyak.
“Mungkin puasa kemarin mah kebutuhan. Nggak ada uang juga harus belanja,” katanya.
Namun dimasa new normal kali ini, dia memprediksi anggaran belanja ibu-ibu mulai dibatasi. Penurunannya mencapai 50 persen dari pembelian pada hari-hari biasanya.
“Terasa pisan sekarang, 10 hari setelah lebaran. Pas new normal gini. Ibu-ibu sekarang diatur masaknya, biasanya belanja Rp 50 ribu, jadi Rp 10rb,” jelasnya.
Dampaknya tentu pada pendapatan. Saat ini, stock barang sisa terus bertambah. “Tukang sayuran mah dikejar waktu, udah sore sayuran tidak segar lagi. Nggak laku,” imbuhnya.
Tak hanya dia yang merasakan kondisi ini. Para pedagang lain, kata Mang Deden, mengeluhkan kondisi yang sama.
“Malah di Pasar Induk Cikurubuk Tasikmalaya saya melihat banyak sisa. Biasanya habis rebutan untuk stock makanan, sekarang mah sisa,” pungkasnya. (Syam)
