News

Miris, 2 Tahun Ambruk Sekolah di Tasik Hanya Mendapat Bantuan Berupa Terpal

237
×

Miris, 2 Tahun Ambruk Sekolah di Tasik Hanya Mendapat Bantuan Berupa Terpal

Sebarkan artikel ini

TASIKMALAYA (CM) – Sudah masuk tahun ke dua, ruang kelas di SD Negeri Puspamulya yang rusak tak kunjung diperbaiki pemerintah. sebelumya sekolah yang berada di kampung Balawiri Desa Pusparaja, Kecamatan cigalntang, Kabupaten Tasikmalaya ini ambruk dihantam gempa dua tahun yang silam.

Hasil pantauan dilokasi , terlihat dua ruang kelas yang sudah tak memiliki atap dengan tembok retak. Para siswa dan guru pun memaksakan belajar mengajar di ruangan kelas yang tersisa, dikarenakan sebagian bangunan sudah tidak layak pakai.

kepala Sekolah SD Negeri Puspamulya, Maman Firman mengatakan, peristiwa yang terjadi pada 15 Desember 2017  itu mengakibatkan 3 ruang kelas ambruk dan 3 kelas serta ruang guru rusak parah.

“Tiga kelas kondisinya rusak berat alias ambruk. Sedangkan 3 kelas lain dan ruangan guru dalam keadaan mengenaskan, meskipun tak ambruk, kondisi temboknya retak dengan atap dan bolong,” kata Firman, Rabu (31/7/2019).

Firman Menjelaskan, dari total 7 kelas yang ada semuanya rusak berat, beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Pasalnya, siswa dan guru sedang tak berada di dalam kelas yang runtuh.

Guna mengakali keterbatasan, setiap ruangan disekat lemari untuk kegiatan belajar mengajar dua kelas sekaligus.

“Kelas 1 dan 2 digabung menjadi satu ruangan , kelas 5 dan 6 digabung jadi satu kelas, sementara sisanya berbagi ruangan dengan kantor guru,” imbuh Firman.

lanjut Firman mengatakan, Setiap kelas yang digabung dipegang oleh satu guru yang sama, tujuannya agar proses belajar mengajar lebih mudah. Guru tinggal berpindah sedikit melewati deretan lemari sebagai penyekat saat memberikan pelajaran di kelas yang berbeda.

”jumlah murid semuanya ada 116, meski dengan keterbatasan para siswa dan guru tetap semngat,” ujarnya.

Ia menyebut, Pihaknya telah beberapa kali mengirimkan proposal permohonan perbaikan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, melalui Kantor UPT Pendidikan Wilayah Cigalontang.

”Hasilnya hingga kini tak ada realisasi perbaikan atau pembangunan ruang kelas baru sejak kerusakan terjadi pada 2017 lalu. Upaya lain pun dilakukan dengan menanyakan langsung kepada Pemkab Tasikmalaya,” jelas Firman

lebih lanjut Ia mengatakan, Satu-satunya bantuan yang diperoleh sekolah hanya berupa terpal dari BPBD. Pernah kedatangan konsultan yang memotret bangunan rusak untuk dokumentasi.  Akan tetapi  hal tersebut tidak berdampak pada  terealisasinya bangunan baru yang diinginkan sekolah.

“Padahal, sekolah itu menjadi tujuan warga empat kampung di Desa Pusparaja yakni Balawiri, Babakan, Cibogo, Muara,” pungkas maman. (anto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *