News

Milad Pas Agustusan, Sehari Kemudian Angga Ditemukan

170
×

Milad Pas Agustusan, Sehari Kemudian Angga Ditemukan

Sebarkan artikel ini
Milad Pas Agustusan, Sehari Kemudian Angga Ditemukan

TASIKMALAYA (CM) – Saat rombongan tiba, Angga tak banyak bercerita. Ia hanya memeluk kedua lututnya. Menekuk.

Hitungan tanggal hampir berganti menjelang pukul 00. Angga masih teguh dalam posisinya. Hanya topi hitam bergambar bintang converse setia menutup wajahnya.

Beberapa menit berlalu, Angga mulai berani. Satu persatu dia menatap rombongan asing itu. Yakin, orang-orang yang dilihatnya itu tak pernah dia duga dan tak pernah dilihat sebelumnya.

Apalagi beberapa jam sebelumnya, maksud Angga datang ke Kampung Tawangsari RT/RW 01/03 Desa Tawangsari Kecamatan Gunungtanjung Kabupaten Tasikmalaya adalah menemui seseorang yang baru dikenal lewat. facebook. Hanya menemui teman. Tidak untuk bertemu rombongan yang membuatnya kaget malam itu.

Sekitar lima menit berselang, tatapan Angga mulai tegas. Satu persatu dia melihat wajah dalam rombongan itu. Kaget bukan main. Disana Angga menemuman sosok yang dekat dalam hidupnya, Engkos Kosmara (55), ayahnya Angga.

Forum dadakan pun digelar. Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya memimpin perjamuan. Beberapa kalimat perwujudan kasih sayang kepada Angga terlontar. Angga pun goyah. Tatapannya mulai tegap. Tak lama kemudian, dia memeluk Engkos dan meminta maaf.

Suasana semakin pecah. Karena menyusul belakangan muncul Maesaroh (55), ibunya Angga. Suasana mengharu biru, pelukan keduanya mengobati dahaga dari kehausan rindu menggebu selama lebih dari 11 hari.

“Ibu mah teu liren nangis. Kangen pisan ka Angga. (Ibu tidak berhenti menangis. Sangat rindu pada Angga, red),” ucap Maesaroh, saat diperjalanan menuju lokasi ditemukan anaknya, di Kampung Tawangsari RT/RW 01/03 Desa Tawangsari Kecamatan Gunungtanjung, Sabtu (18/8/2018) malam.

Sepanjang perjalanan itu, Maesaroh bercerita bahwa dia dan suaminya merasa kebingungan bukan main. Mencari anak bungsunya kemana-kemana. Hingga puncaknya kesedihan itu terjadi pada tanggal 17 Agustus 2018, bertepatan dengan hari ulang tahun Angga dan HUT proklamasi kemerdekaan Indonesia yang ke-73.

“Biasanya kalau ulang tahun dirayakan. Berkumpul dengan keluarga. Ini Angga enggak ada. Saya marah sama bapa, pokoknya mau Angga. Tidak mau apa-apa, mau angga,” kata Maesaroh merajuk.

Namun kini air mata itu berubah jadi permata. Kesedihan jadi kebahagiaan. Angga telah ditemukan. Maesaroh pun tersenyum sambil berkata, “Ibu mau memasak makanan kesukannya, ceplok telor, tempe suuk, goreng tahu.”

Ketua KPAID Kab.Tasikmalaya Ato Rinanto menjelaskan, Angga Radiasa (16) adalah remaja yang dilaporkan hilang. Ia anak kedua dari psangan Engkos dan Maesaroh, warga RT 02/06 Kampung Darmasari Desa Madyasari Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya.

“Sudah lebih dari sepekan hilangnya. Kami baru mendapatkan laporan beberapa hari lalu, alhamdulillah berkat kerjasama yang kompak dari teman-teman Satgas Cineam, Manonjaya dan Jatiwaras, Angga bisa ditemukan,” ungkapnya, Minggu (19/8) dini hari.

Ato mengapresiasi peranan para Satgas KPAID. Meski mereka tidak mendapatkan honor, namun kecintaan pada perlindungan anak tak perlu diragukan lagi. Kata dia, mereka yang tergabung dalam Satgas KPAID ini adalah para pejuang ikhlas, berdedikasi tinggi dan tetap profesional.

“Pemecahan kasus ini menjadi kado terindah ulang tahun Angga dan keluarganya, sekaligus kado untuk kemerdekaan. Kita anak bangsa menjadi pejuang mengisi kemerdekaan,” ucapnya.

Proses Penemuan yang Dramatis

Pengungkapan kasus ini dimotori oleh tiga orang Satgas KPAID Kab.Tasikmalaya, yakni Umam, Kinanty dan Eva Nurjanah. Keduanya bekerja kurang dari 4 hari sejak laporan masuk, tanggal 14 Agustus 2018.

“Kami menelusuri ke sekolahnya, daerah Manonjaya. Menemui teman-temannya,” ungkap Eva Nurjanah, Satgas KPAID Jatiwaras, Minggu (19/8).

Ia mengungkapkan, pada tgl 14 Agustus 2018 pihaknya mendapat info dari Engkos, bahwa Angga mempunyai teman dekat di daerah Cikato tepatnya Kampugn Tawangsari. Dari informasi itulah, dia bersama Kinanty dan Umam memutuskan untuk mencari rumah teman dekat Angga yang berinisial N.

Tim mulai mencari tahu tentang Angga dari N. Uniknya, N ini belum pernah bertemu dengan Angga. Selama ini keduanya berkomunikasi melalui jejaring media sosial. Komunikasi intensif pun dilakukan kepada N dan mengarahkan agar Angga bisa bertemu.

“Kami terus berkomunikasi dengan N dan mencari informasi Angga. Pada akhirnya tgl 18 Agustus 2018, kami mendapatkn informasi bahwa Angga ingin menemui N di Manonjaya di salah satu SPBU. Tim pun bersiap menyergap,” katanya.

Kinanty, Satgas Manonjaya menyebutkan, proses memancing Angga tidak semulus dugaan. Angga sempat loss contact. Beberapa lokasi seperti warnet dan lokasi lainnya yang diduga tempat Angga berada sempat didatangi tim.

Hingga menjelang petang, tanda-tanda dari Angga sudah hampir buntu. Tim pun sudah memutuskan untuk istirahat dan pencarian Angga dilanjutkan keesokan harinya. “Alhamdulillah pas malamnya, Angga dikabarkan ingin bertemu dengan N. Ada info itu kami bergerak cepat,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua KPAID Kab.Tasikmalaya Ato Rinanto mengatakan, pihaknya masih mendalami motif kaburnya Angga dari rumah. Terlebih, selama 11 hari itu Angga diketahui pegi ke daerah yang Pangandaran dan Kota Tasikmalaya.

Dikhawatirkan, kasus anak pergi dari rumah semacam ini ada ada pengaruh eksternal. Namun tidak menutup kemungkinan juga karena masalah di rumah. Satu hal yang pasti, kat Ato, petualangan Angga selama 11 hari akan harus diambil sisi positifnya sebagai anak lelaki yang pemberani.

“Kami akan melibatkan psikolog dan dinas sosial. Kami harus memastikan kondisi mentalnya baik, psikisnya baik dan Angga bisa kembali bersekolah dan bersosialisasi dengan teman-temannya dalam keadaan normal,” tandasnya. (Syam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *