KOTA TASIKMALAYA, (CAMON), – Laju peta politik jelang pemilukada Kota Tasikmalaya, semakin transparan. Sejumlah calon sudah berani menancapkan diri mereka dengan wajah ramah yang terpampang di beberapa sudut Kota Tasikmalaya.
Sejumlah cara pun dilakukan para calon inohong kota ini agar bisa dekat dengan rakyatnya. Mulai dari menghadiri pengajian hingga pagelaran- pagelaran yang sifatnya mengumpulkan masa yang cukup banyak.
Salah seorang di antaranya adalah Miftah Fauzi, saat ditemui wartawan usai memberikan bantuan kepada masyarakat miskin di Kelurahan Cipari Kec. Mangkubumi Kota Tasikmlaya, Rabu(24/4/2016).
Politikus PAN ini, meyakini dirinya bisa masuk dalam bursa calon walkot maupun wawalkot. “Insha allah akhir bulan Ramadhan ini, saya tidak jonk dan tentu tidak jomblo nanti tinggal menentukan siapa wakil saya atau saya mendampingi siapa, ” jelas Miftah, seraya menambahkan bahwa dirinya sudah menyosialisasikan melalui bhakti sosial dan pengajian di 270 titik dari target seluruhnya sebanyak 380 titik.
” Harus saya akui saya lemah dalam ilmu pemerintahan, tapi sebagai politisi tentunya secara psikologis saya sudah memilki karakteristik pemimpin, ” tambah Miftah.
Menurutnya, saat ini yang paling berpengaruh dalam menentukan pemenang hanya dua mazhab, yakni mazhab lembaga survey dan mazhab cost dan sosial. Jika para calon tidak memilki semua itu maka akan sangat berat untuk melangkah. Selain itu, Miftah juga menyayangkan banyaknya baliho di Kota Tasikmalaya yang penuh oleh para calon.
“Sejatinya pemenuhan baliho di Kota Tasik ini harus menjadikan lahan bisnis atau penataan ruang iklan, sehingga paling tidak bisa mendongkrak PAD. Sekarang kan banyak baliho politik, itulah yang saya tidak setuju, ” pungkas Miftah Fauzi. cakrawalamedia.co.id (dzm)
