News

Mengenal Keraton Surosowan Banten

821
×

Mengenal Keraton Surosowan Banten

Sebarkan artikel ini

BANTEN (CM) – Keraton Surosowan adalah sebuah keraton di Provinsi Banten. Provinsi tersebut dulunya sebuah provinsi di tatar Pasundan yang berada paling Barat Pulau Jawa.

Provinsi ini pernah menjadi bagian dari provinsi Jawa Barat, namun terjadi pemekaran sejak tahun 2000, dengan keputusan Undang-undang Nomor 23 tahun 2000.

Ada sesuatu yang menarik di Banten, kita bisa menjumpai nilai historisnya di sini. Tempat itu bernama Keraton Surosowan. Keraton ini dibangun sekitar tahun 1522-1526 pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin, yang kemudian dikenal sebagai pendiri dari Kesultanan Banten.

Selanjutnya, pada masa penguasa Banten berikutnya bangunan keraton ini ditingkatkan bahkan konon melibatkan ahli bangunan yang berasal dari Belanda, yaitu Hendrik Lucasz Cardeel, seorang arsitek berkebangsaan Belanda yang memeluk Islam yang bergelar Pangeran Wiraguna.

Dinding pembatas setinggi 2 meter mengitari area keraton sekitar kurang lebih 3 hektare. Surowowan mirip sebuah benteng Belanda yang kokoh dengan bastion (sudut benteng yang berbentuk intan) di empat sudut bangunannya. Sehingga pada masa jayanya Banten juga disebut dengan Kota Intan.

Tubagus Sholeh, Ketua Umum Babad Banten (Kerabat & Sahabat Kesultanan Banten) mengatakan bahwa asal kata “Surosowan” sesuai dengan nama kakeknya Maulana Sultan Hasanudin, garis ibu yang bernama Surosowan putra Prabu Siliwangi.

“Keraton Surosowan menjadi ciri untuk menunjukkan bahwa keraton yang berdiri adalah untuk melanjutkan estafet pemimpin lokal Nusantara ataupun Sunda. (secara silsilah garis laki-laki Maulana Sultan Hasanudin dari Cirebon dan Arab),”. Tutur Tubagus Sholeh, Kamis (29/11/2018).

Shod (panggilan akrabnya) menambahkan bahwa Surosowan secara filosofis memiliki makna Raja yang Berani, yang dimaksudkan supaya Kesultanan Banten dengan keraton Surosowannya memiliki filosofis keberanian sebagaimana leluhurnya Maulana Sultan Hasanudin. Raja yang berani putra Prabu Siliwangi Penguasa Sunda Pajajaran.

“Semoga Keraton ini nantinya akan tetap ada dan berdiri di bumi Nusantara. Tak hanya menjadi sebuah legenda ataupun cerita, namun nilai historis dari Keraton Surosowan ini diharapkan tidak akan tergerus oleh arus globalisasi dan modernisasi,” pungkasnya. (Intan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *