News

Memperjuangkan Kesetaraan, Program Inklusi Aisyiyah Tasikmalaya untuk Penyandang Disabilitas

168
×

Memperjuangkan Kesetaraan, Program Inklusi Aisyiyah Tasikmalaya untuk Penyandang Disabilitas

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIK (CM) – Program inklusi bagi penyandang disabilitas di Kota Tasikmalaya mendapatkan perhatian serius dari Pimpinan Daerah (PD) Aisyiyah. Inisiatif utama meliputi pengembangan soft skill dan praktek magang untuk meningkatkan kemandirian penyandang disabilitas.

Ketua Aisyiyah Kota Tasikmalaya, Sunanih, M.Pd., menjelaskan bahwa program ini tidak hanya fokus pada pelatihan, tetapi juga pada pengalaman langsung di dunia kerja. Hal ini disampaikan dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema “Refresh Penyedia Layanan Kerja bagi Difabel” di Aroma Rempah, Tasikmalaya, pada 29-30 Agustus 2024.

Sunanih menekankan bahwa Program Inklusi Aisyiyah, yang dilaksanakan di tujuh daerah termasuk Tasikmalaya, bertujuan memberdayakan penyandang disabilitas dengan pendekatan sosial yang menyeluruh. Program ini tidak hanya melatih keterampilan, tetapi juga memfasilitasi magang untuk mempersiapkan penyandang disabilitas menuju kemandirian.

Dewi Pratriasari Sutarya dari Dinas Kependudukan dan Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya menghargai inisiatif Aisyiyah dan menegaskan pentingnya kolaborasi untuk mendukung Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Dewi juga mencatat tantangan dalam pemahaman kewajiban perusahaan untuk mempekerjakan difabel dan mengakui bahwa data tentang partisipasi difabel di dunia kerja masih terbatas.

Data dari Dinas Tenaga Kerja menunjukkan lima pencari kerja difabel terdaftar, namun ada kendala seperti tingkat pendidikan yang rendah dan kurangnya pemahaman perusahaan tentang kewajiban mempekerjakan difabel.

Program inklusi Aisyiyah dianggap sebagai langkah penting untuk memberdayakan penyandang disabilitas di Tasikmalaya. Dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan program ini dapat membantu penyandang disabilitas mencapai kemandirian dan kesempatan yang setara di dunia kerja.

FGD ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Ketua PD Muhammadiyah, pegiat sosial, Paguyuban Pegiat Disabilitas Tasikmalaya (Papeditas), pengusaha lokal, dan perwakilan Dinas Tenaga Kerja. Sayangnya, Dinas Sosial tidak hadir karena tidak ada konfirmasi dari undangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *